Saturday, April 30, 2011

DONG YI EP 46

Dong Yi melihat Yi Geum sedang bersama seorang pria, tapi ia hanya bisa melihat punggung pria itu, tiba-tiba Guru Yi Geum memanggil Dong yi. Sehingga Dong Yi menoleh dan memberi salam.

Yi geum melihat gurunya dan ia menyeret Sukjong pergi dan ketika Dong Yi menoleh untuk kedua kalinya, dia tidak menemukan anaknya. Tapi Dong Yi harus bicara dengan guru Yi Geum sehingga ia tidak mencari Yi geum dan masuk ke dalam.

Setelah jauh dari sekolah, Sukjong berlutut di depan Yi Geum.
Yi Geum : Kau bilang kau adalah Ban Gwan Da Ri?

Sukjong : Ya, benar Yang mulia Pangeran, saat itu saya benar-benar tidak sopan, saya tidak mengenali siapa anda dan menyinggung anda, jadi hari ini saya datang untuk minta maaf.

Yi Geum : Tidak apa-apa. Ada kalanya seorang pria membuat kesalahan, lagipula aku mengenakan baju katun biasa, bagaimana kau bisa tahu kalau tingkatanku lebih tinggi daripada dirimu.

Sukjong terlihat terkejut dengan gaya Yi Geum dan juga kepintaran-nya, Ya..ya, benar sekali Yang Mulia, saya tidak pernah menyadari di dunia ini ada orang yang lebih tinggi kedudukannya daripada saya. Kasim Han tersenyum geli.

Yi Geum : Baik, jangan dimasukkan dalam hati, sebagai pria sejati, aku akan memaafkanmu.
Sukjong : Yang Mulia Pangeran bisa memberikan maaf pada saya, ini benar-benar kehormatan.
Yi Geum : Sekarang apa yang harus kita lakukan, ini sudah terlambat, pelajaran sudah dimulai.

Sukjong dan Yi Geum kembali ke sekolah dan pintunya sudah digembok. Pintunya sudah digembok, Yang Mulia.

Yi Geum : Benarkah? lalu apa yang akan kita lakukan? Jika kita mengetuk pintu, dan berkata kita terlambat, kita pasti akan dihukum.

Sukjong : Bagaimana kalau ada pilihan lain, bagaimana kalau anda tidak perlu masuk sekolah..(ha..bapak ngajarin ngga bener hehehe..dia waktu kecil pasti suka bolos juga..)

Yi Geum : Apa?
Sukjong : Apa yang ada di dalam? Ketika para sarjana bosan dengan pelajaran mereka, mereka akan melarikan diri dari kelas dan memanjat tembok kampus. (ya..kampus Sungkyunkwan haha..)

Yi Geum : Benarkah?
Sukjong : Tentu saja...
Yi Geum : Lalu apa kau melakukan ini sebelumnya?
Sukjong : Saya boleh dikatakan bisa terbang melalui pagar (bwahahaha..bukannya Dong Yi yang suka panjat tembok..)
Yi Geum kagum : Benarkah, berarti kau jauh lebih hebat dari yang kelihatan, seorang pria sejati. Sukjong kelihatan senang melihat anaknya kagum padanya..hehe

Yi Geum : Kita tidak bisa ke sekolah, lalu apa yang harus kita lakukan..kita juga tidak bisa pulang ke rumah, atau aku akan dihukum juga.

Sukjong : Apa yang anda khawatirkan? Ini tidak apa-apa..anda bisa pergi bersama saya.
Yi Geum : Kau dan aku?
Sukjong : Ya.

Dong Yi menemui guru Yi Geum dan guru mengerti kalau Dong yi ingin merahasiakan kemampuan Yi Geum dari masyarakat umum. Dong Yi membenarkan itu. Dong Yi menjelaskan, Tuan pasti mengerti akibat politik dari hal ini, inilah mengapa saya ingin menyembunyikan masalah ini, anda mengerti kan.

Guru Yi Geum mengerti, sulit bagi seorang Pangeran yang berbakat seperti itu untuk bisa bertahan dalam lingkungan politik. Ia mengerti lalu ia tanya apa rencana Dong Yi dengan pendidikan Yi geum berikutnya. Dong Yi ingin menjadikan guru itu sebagai guru pribadi untuk Geum. Guru itu menolak karena ia merasa kemampuannya kurang untuk mendidik anak berbakat seperti Yi Geum.

Guru itu berkata di negara ini, hanya ada satu orang yang akan mampu mendidik Yi Geum. Dong Yi tanya, siapa orang itu. Guru Yi Geum berkata nama orang itu Yun Han. Dong Yi terkejut, apa yang dimaksud adalah Yun Han Kim Gu Seon? Benar, kata guru Yi Geum.

Dong Yi meninggalkan sekolah dan Bong Sang Gung berkata kalau ia sudah meminta Seo Yong Gi dan Shim Yun Taek untuk menemui Dong Yi. Ae Jung berkata mereka bisa menjemput Yi Geum, Dong Yi bisa pulang menemui Seo Yong Gi dan Shim Yun Taek. Dong Yi mengerti dan pulang.

Sukjong pergi ke toko buku untuk membelikan buku-buku bagi Yi Geum. Yi geum tanya apa ini? Sukjong berkata ini buku pelajaran menengah. Sukjong juga membelikan sampul untuk buku itu dan berkata ia memilih yang paling bagus. Yi Geum terlihat sedikit kecewa. Sukjong heran, kenapa, apa kau tidak suka buku-buku ini?

Bukan, kata Yi geum, tapi aku lebih suka buku Pengajaran Besar/Ta Xue. Sukjong terkejut, kau ingin buku-buku klasik? Kasim Han juga melongo..

Yi Geum berkata sungguh menyulitkan kalau harus meminjam buku itu dari ibunya agar bisa membacanya. Yi Geum lalu mengucapkan terima kasih pada Sukjong karena sudah membelikan buku ini, Yi Geum sangat berterima kasih.

Sukjong berbisik pada Kasim Han, anakku membaca Pengajaran Besar dan Doktrin! Aku tidak bisa menyombong kalau aku sudah membaca buku2 itu. Kasim Han berkata (agak geli), kalau Yi Geum sepertinya berasal dari potongan kain yang sama dengan Sukjong. Sukjong sedikit tersinggung hehe..

Yi Geum mendengar suara musik dari pertunjukan jalanan. Sukjong tanya, apa Yi geum ingin melihat pertunjukan itu? Yi geum mau dan Sukjong mengajak Yi geum untuk lihat pertunjukan. Keduanya main dan menikmati berbagai macam pertunjukan jalanan. Asyik....

Lalu keduanya sampai ke pertunjukan Ssireum atau gulat gaya Joseon. Seorang pegulat melayani seorang penantang. Sukjong berkata kalau pegulat itu menggunakan badannya untuk mengalahkan penantangnya.
Yi Geum : Ssireum bukan hanya tentang kekuatan.
Sukjong : Benar, yang paling penting adalah menggunakan taktik dan akal.
Yi Geum : Apa kau bisa Ssireum?

Sukjong : Pria mana yang tidak tahu tentang Ssireum..anda mungkin tidak tahu kalau saya adalah ahli gulat. hehehehe...
Yi Geum : Benarkah? kau bisa terbang melewati pagar..juga gulat, kau pasti sangat hebat (wuih..)

Kemudian pegulat itu mencari penantang baru. Yi Geum minta Sukjong ikut (nah lo), mengapa kau tidak mencobanya?
Sukjong : Apa..maksudmu aku?
Yi Geum : Ya, bukankah kau Ban Gwan Da Ri, jadi kau seorang petugas militer dan kemampuan bela dirimu pasti hebat. (lain kali, jangan menyamar jadi Ban Gwan Da Ri deh..)

Sukjong : Itu..
Sukjong terkesiap melihat pegulat yang body-nya besar itu..sementara semua orang menyemangatinya hahahaha
Sukjong : Tapi Yang Mulia, ada urutan tingkatan dalam kelas Bangsawan
Yi Geum : Penantang sebelumnya juga seorang bangsawan.
Sukjong : Tapi peringkat saya sedikit lebih tinggi dari orang itu..
Yi Geum : Sepertinya kau tidak terlalu yakin
Sukjong : Bukan..bukan seperti itu..itu gampang sekali (hehehe..gengsi nih di depan anak..lihat, papi hebat kan..haha)

Yi Geum : Ya benar, kalau begitu majulah hei..disini..sini dia adalah Ban Gwan Da Ri..dia akan menantangmu! (Astaga..)
Kasim Han mencoba mencegah Rajanya, Cheon Na? Anda tidak boleh melakukan ini..tidak boleh!
Sukjong membuka topinya, minggir! cie...ini cuma Ssireum. Sukjong memberikan topinya pada Kasim Han yang terlihat sangat ketakutan, Yang Mulia..?

Sukjong masuk ke arena Ssireum. Yi geum semangat sekali dan memberi semangat pada Sukjong untuk bertarung. Sukjong memperlihatkan pada putranya bahwa dia juga bisa gulat hehehe..Kasim Han melihat dengan ketakutan.

Serangan pertama, Sukjong dapat dijatuhkan dengan mudah, Sukjong kesakitan. Yi geum cemas dan tanya apa Sukjong baik-baik saja. Sukjong tentu saja ingin anaknya bangga, dan berkata dia baik2 saja, ini bukan apa-apa hahaha..

Serangan kedua, Sukjong mencoba bertahan tapi terlempar kembali dan kali ini Kasim Han masuk ke arena Ssireum dan mencoba membujuk Sukjong, Cheon Na..saya mohon pada anda untuk segera menghentikan ini, jika anda terus melanjutkan, anda akan terluka.

Sukjong : Hei, minggir. aku harus memberikan pelajaran pada si brengsek itu.

Pada ronde ketiga, Yi Geum memberikan semangat untuk Sukjong. Lalu ada kesempatan dan Sukjong memanfaatkannya dengan menggunakan berat badan orang itu untuk menyerang dirinya sendiri.

Orang itu jatuh dan KO! (ah..waktu itu Kang Moo blom lahir..coba ada Kang Moo, belum tentu Sukjong menang hahaha) Sukjong merasa terpesona, aku menang?

Kang Moo ^_^
Yi Geum lari ke arena dan menari-nari karena senang. Kasim Han tidak percaya kalau Sukjong menang dan bersorak untuk Rajanya. Sukjong mengangkat Yi geum dan menari-nari dengan gembira.
Yi Geum mengajak Sukjong ke dekat air terjun untuk mendinginkan badan. Yi geum lari dengan cepat sehingga Kasim Han juga sulit mengikuti keduanya. Ia memegang dadanya. Yi geum berkata hari ini panas sekali dan kita semua berkeringat, jadi kita mandi saja di sungai.

Sukjong berkata itu usul yang bagus. Sukjong melepas bajunya dan memberikan pada Kasim Han yang memperlihatkan wajah cemas, Yang Mulia, meskipun ini musim panas, tapi air dari air terjun mungkin masih terlalu dingin untuk anda.
Yi geum : ayo..

Sukjong tidak menggubris Kasim Han dan masuk ke air dengan senang. Yi geum mencipratkan air ke arah Sukjong dan keduanya mulai main air, sungguh menyenangkan melihat ayah-anak ini.

(Yeongjo adalah Raja yang sangat sehat, ia meninggal di usia tua, 82 tahun.)

hore....

Dong Yi menemui Seo Yong Gi dan Shim Yun Taek dan mendiskusikan mengenai Yi Geum. Shim Yun Taek berkata jika memang benar Yi Geum ternyata sangat berbakat, ini adalah hal yang sangat menggembirakan tapi juga membuat cemas. Dong Yi berkata itulah mengapa dia ingin mendiskusikan ini. Jika ada yang tahu mengenai kemampuan Yi geum, maka keselamatan-nya akan terancam.

Seo Yong Gi tahu itu, tapi akan lebih berbahaya jika kalian meninggalkan rumah ini. Shim Yun Taek berkata agar Dong yi merahasiakan kemampuan Yi Geum.

Dong yi setuju, lagipula hanya ada satu orang yang bisa mendidik Yi geum. Seo Yong Gi tanya siapa guru itu? Dong Yi tanya apa kalian mengenal Kim Gu Seon?
Seo Yong Gi tanya apa maksud-nya, Yun Han? Shim Yun Taek membenarkan, jika Yun Han maka ia memang pantas menjadi guru Yi Geum. Kim Gu Seon sendiri adalah anak seperti Yi Geum ketika kecil.

Seo Yong gi berkata Kim Gu Seon hidup menyepi, meskipun Sukjong memanggilnya beberapa kali untuk menjadi pejabat, ia selalu menolak. Ia juga menolak murid dari latar belakang politik, apalagi seorang Pangeran, apa Kim Gu Seon akan bersedia mengajar seorang keturunan Raja?

Shim Yun Taek berkata selama ia kuliah di Sungkyunkwan (oh alumni SKK ya..hehe), dia punya rekan sekelas yang jadi murid Yun Han, dia akan tanya pada temannya itu dimana Kim Gu Seon. Dong Yi mengucapkan terima kasih pada Shim Yun Taek. Shim Yun Taek tanya, apa Sukjong sudah tahu mengenai kemampuan Yi geum ini..

Dong Yi : Belum, lebih baik kalau ia tidak tahu (padahal sudah hahaha)
Shim Yun Taek : Yang Mulia?
Dong Yi : Ini sulit bagi Baginda, kalau mengatakan mengenai Yi Geum padanya hanya akan membuat Baginda menderita karena mengingatku, aku tidak bisa membuatnya menderita seperti itu lagi.

Sukjong senang setelah main dengan Yi Geum. Yi Geum berbaring di pangkuan Sukjong.
Sukjong : Apa anda lelah..apa anda senang hari ini?
Yi Geum : Ya
Sukjong : Jika terus begini, anda bisa pilek.

Yi Geum lalu bangun, Sukjong heran, apa anda merasa tidak enak badan?

Yi Geum : Bukan, hanya karena bersamamu aku jadi berpikir tentang Ah Ba Mama-ku, kau tahu, aku lahir dan dibesarkan diluar istana, dan aku belum pernah melihat wajah Ayah Raja-ku.

Sukjong terlihat sedih
Yi Geum melanjutkan, mungkin kau pernah melihat Ayah Raja, karena kau pejabat Ban Gwan.
Sukjong : Ya, saya pernah bertemu dengannya.

Yi Geum jadi semangat. Benarkah? Sedekat apa kau melihat ayah Raja-ku? dan orang seperti apa dia? Sukjong tidak bisa menjawabnya.
Yi Geum : Aku benar-benar iri padamu..kau bisa melihat Ayah Raja-ku.
Sukjong : Yang mulia? apa anda tidak pernah menyalahkan Baginda?
Yi Geum : Eh?
Sukjong : soal Baginda yang sudah membuang Yang Mulia Pangeran ke rumah pribadi tanpa perasaan sama sekali.

Yi Geum : Membuang ke rumah pribadi? tidak ada yang seperti itu. Ibu sudah berkata kalau itu adalah yang terbaik untuk dirinya dan aku. Tidak peduli apa yang dikatakan dunia mengenai hal ini, tapi aku lebih tahu masalah ini, dan aku tidak pernah menyalahkan tindakan Ayah Rajaku tapi, ini menyakitkanku apalagi kalau melihat ibu merindukan Ayah Raja. Ibu sampai sekarang selalu merindukan Ayah Raja tapi sepertinya Ayah Raja pasti sudah melupakan ibuku dan aku sekarang.

Sukjong : Tidak..dia tidak akan pernah ..Baginda tidak sekalipun pernah melupakan Yang Mulia Sukwon dan Pangeran.

Yi geum akhirnya berpisah dengan Sukjong dan jalan pulang. Sukjong berpesan agar Yi Geum hati-hati. Lalu Yi Geum ingat dan dia memberikan beberapa tanaman obat yang sudah ia petik dan minta Sukjong menerimanya.

Sukjong menerima tanaman obat itu dan tanya tanaman apa ini. Yi Geum berkata ini tanaman obat, dia lihat Sukjong batuk-batuk, jadi ketika Sukjong ganti baju, ia memetiknya di pinggir gunung. Sukjong merasa terharu.

Yi Geum berkata kalau ibunya akan merebus tanaman ini setiap kali aku batuk. Yi Geum berkata ia pergi sekarang dan jalan, lalu berbalik dan melambai pada Sukjong, Sukjong melihat tanaman itu. (tanaman rumput Cha Qian)

Dong Yi mendapat laporan dari Bong Sang Gung kalau Yi Geum tidak ke sekolah, Bong Sang gung berkata setelah Dong Yi pulang, mereka ke sekolah untuk menjemput Yi Geum, tapi ternyata anak itu tidak masuk sekolah. Dong yi kaget, lalu kemana Yi Geum pergi. Tiba-tiba Yi Geum pulang

Dong yi : Geum-ah?
Bong Sang Gung : Yang Mulia
Yi Geum : Ibu..

Dong Yi sudah bingung, kau kemana lagi, aku dengar kau tidak sekolah. Yi Geum tidak tahu bagaimana menjelaskannya, itu..saya ingin pergi tapi terjadi sesuatu. Setelah itu saya bertemu dengan Ban Gwan Da Ri itu.
Dong Yi : Ban Gwan Da Ri apa?
Yi geum : Ya, saya bersama dia selama ini.

Dong Yi kelihatan bingung tapi ia megajak anaknya masuk, jelaskan di dalam saja. Yi Geum menghela nafas lega dan ikut masuk, iya ibu..

Sukjong ternyata melihat dari kejauhan dan melihat Dong Yi masuk ke dalam rumah bersama Yi Geum.

Sukjong berkata hari itu, bulan ke 6 hari ke 11, aku mengirimnya pergi, juga hari anak itu dilahirkan, itu tahun Gapsul. Kasim Han terlihat terharu. Sukjong berkata ia tahu itu dan tidak akan pernah melupakan saat itu.
Sukjong : Waktunya sudah tiba, waktu yang sudah lama kunantikan.

Yi Geum memperlihatkan buku-buku yang dibelikan Sukjong padanya. Dong Yi tanya, Ban Gwan da ri itu membelikanmu buku2 ini dan juga sampulnya?
Yi Geum terus saja cerita kalau dia melihat pertunjukan jalanan, pertandingan Ssireum dan itu sangat menarik. Dong yi masih heran, siapa Ban Gwan Da Ri itu.

Sukjong masih melihat sejenak lalu ia pergi. Oh Ho Yang ada di belakangnya dan merasa bingung, apa yang terjadi, itu jelas2 Sukjong.

Sukjong sudah kembali ke Daejeon dan ia merenung, mengingat saat Dong Yi meninggalkan istana, ia membaca laporan dan kelihatan sudah membuat keputusan.

Dong Yi mengantar Yi Geum tidur dan menepuk2 anak itu lalu ia ingat Yi Geum berkata sudah bertemu seorang Ban Gwan Da Ri. Dong yi tersenyum, kau juga bertemu dengan Ban Gwan Da Ri. Dong Yi ingat ketika pertama kali bertemu Sukjong, lalu Sukjong mengaku kalau ia adalah Ban Gwan Da Ri. Dong Yi tersenyum lalu ia merasa sedih karena teringat Sukjong.

Ada pengumuman, Putera Mahkota akan menikah dan calonnya akan segera dipilih.

Jang Hee Bin kesal, ia meremas pemberitahuan itu, Putera Mahkota akan memilih Se Ja Bin/ Putri Mahkota. Jang Hee Bin berkata Ratu Inhyeon akhirnya mulai bergerak. Ratu Inhyeon sekarang mendesak agar mulai memilih calon untuk Puteri Mahkota.

Ny. Yoon tanya apa Putera Mahkota sudah mulai membaik? Bagaimana kalau Baginda tahu hal ini, kalau Putera Mahkota tidak akan bisa mendapatkan keturunan.

Jang Hee Bin : Itu tidak akan terjadi. Dia meminta Jo Sang Gung siap-siap, aku akan menghadap Ratu Inhyeon.

Ratu Inhyeon mendapat laporan kalau Hee Bin akan menghadap. Benarkah? Hee Bin? lalu Ratu memandang Putera Mahkota yang duduk di depannya, Ratu mengijinkan Hee Bin masuk.

Jang Hee Bin masuk dan kaget melihat anaknya disitu bersama Ratu Inhyeon. Se Ja/Putera Mahkota?

Putera Mahkota berdiri untuk memberi salam pada ibunya. Ratu Inhyeon menyambut Hee Bin dengan dingin, selamat datang, Hee Bin, duduklah, kami sedang mendiskusikan calon untuk Putri Mahkota, jadi aku memanggil Putera Mahkota kesini.

Jang Mu Yeol (sudah jadi menteri) bersama Jang Hee Jae. Jang Hee Jae berkata ia harus memastikan kalau partai Namin akan menolak usulan Putera Mahkota untuk mencari Puteri Mahkota dan mengajukan petisi kalau Putera Mahkota terlalu muda untuk mengambil istri.

Jang Mu Yeol tanya, apa ini kehendak Hee Bin? Ia tidak masalah, hanya ia heran mengapa harus menolak pernikahan Putera Mahkota? Jang Hee jae tidak bisa menjawab.

Jang Mu Yeol berkata, kalau menurutnya, ini bagus, kita harus mengamankan keluarga Raja dan Putera Mahkota harus mengambil istri dan memberikan keturunan untuk memperkuat posisinya.

Jang Hee Jae sudah tidak bisa bicara lagi dan minta Jang Mu Yeol melakukan saja apa yang sudah diperintahkan. Apa kau jelas? Jang Mu Yeol mulai meragukan kakak-beradik Jang ini.

Jang Mu Yeol berkata pada Min, orang yang tidak bisa mengendalikan emosinya akan segera memperlihatkan-nya di wajahnya. Jelas ada yang aneh dan mereka menyembunyikan suatu rahasia. Jang Mu Yeol minta Min mencari tahu apa itu. Min mengerti.

Ratu Inhyeon vs Jang Hee Bin

Ratu Inhyeon : Menunda pernikahan? Aku sudah mengatakannya waktu itu, itu tidak mungkin.
Jang Hee Bin : Saya mengerti, tapi..

Ratu Inhyeon : Lalu mengapa kau minta aku mengulang perkataan-ku. Sekarang yang paling penting dari masalah lain adalah mengambil istri untuk Putera Mahkota. Itu adalah masalah yang sangat penting, sebagai ibu dari Putera Mahkota, kau ingin menunda pernikahan.

Jang Hee Bin : Usia Se Ja masih terlalu muda untuk menikah, Yang Mulia, jadi pernikahan ini sebaiknya ditunda.

Ratu Inhyeon : Usia Se Ja sudah cukup untuk menikah. Apa kau sudah lupa beberapa bulan lalu kau sendiri minta calon Putri Mahkota ditunda. Aku masih tidak mengerti dan terkejut apa maksudmu ini, katakan padaku, apa mungkin ada alasan lain yang mendasari ini?

Jang Hee Bin terkejut dan Ratu Inhyeon menatap tajam Hee Bin.
Hee Bin : Tidak, tidak ada sama sekali. Bagaimana bisa ada alasan lain, Yang Mulia.

Ratu Inhyeon : Benarkah? Jika kau berkata tidak ada apa-apa maka aku akan memproses pemilihan Putri Mahkota sesuai jadwal. Jika tidak ada yang lain kau boleh pergi dari sini, Hee Bin.

Jang Hee Bin pergi dan ingat pertanyaan Ratu, apa ada alasan lain yang tidak dikatakan? Jang Hee Bin heran, apa maksud Ratu, apa ia mencurigai sesuatu.

Ratu Inhyeon berkata pada stafnya, kalau jelas ada yang salah dengan Putera Mahkota sehingga Jang Hee Bin memutuskan untuk menyembunyikannya. Ratu Inhyeon meminta Jung Geum menemui diam-diam anak buah Tabib Nam untuk mencari tahu apa alasannya.

Shin Yun Taek menemani Dong yi dan Yi Geum mencari Yun Han Kim Gu Seon. Shim Yun Taek tanya arah rumah Yun Han ke petani.

Petani itu berkata kalau yang mereka maksud adalah orang itu, dia sudah ditaburkan di gunung. Shim Yun Taek kaget, apa maksudmu, itu tidak mungkin. Petani itu menggerutu dan kembali ke ladangnya, Shim Yun Taek berkataah kau tidak tahu apa-apa, dan ia minta Dong Yi menunggu, ia akan tanya arah.

Dong Yi mengerti dan menunggu. Ia minta Yi Geum menunggu sampai Shim Yun Taek kembali. Yi Geum mengiyakan.

Petani itu (pasti dia Kim Gu Seon) keluar dari sawahnya dan ia terpeleset, Yi Geum lalu menolongnya dan tanya apa kau tidak apa-apa. Dong Yi juga mendatangi keduanya.

Petani itu berkata ia tidak apa-apa, Yi Geum mengambil cangkul petani itu, ini cangkul bapak. Lalu Yi Geum melihat kalimat dari buku Doktrin di pegangan cangkul itu.

Yi Geum : Oh ini kalimat dari buku Doktrin Arti.
Petani : kau mengerti kalimat ini? Petani itu tampak heran.

Yi Geum berkata itu Doktrin arti bab 23, Ketulusan adalah awal dan akhir segalanya. Tanpa ketulusan tidak ada artinya. Orang yang kuat menghargai proses menjadi tulus. Benar kan?

Petani itu terperangah, Yi Geum mengerti Doktrin itu. Dong Yi sadar, petani itu adalah orang yang mereka cari, Yun Han Kim Gu Seon.

Dong Yi : Guru, Ini kali pertama bertemu anda, Guru Yun Han..

Di kediaman Gu Seon, Yi Geum main dengan anjing diluar rumah (kayanya Pungsan deh..).

Kim Gu Seon berkata anak itu masih begitu kecil, dan mampu menguasai Pengajaran Besar dan Doktrin Arti, aku sendiri tidak bisa dibandingkan dengan anak itu. Ketika aku seusia-nya, aku hanya bisa menguasai Analek Confusius. Shim Yun Taek mengusulkan bagaimana kalau Kim Gu Seon mengambil Yi Geum sebagai murid dan menjadi pembimbing Yi Geum.

Kim Gu Seon : Yun Han sudah mati, aku sudah mengatakannya pada kalian.

Shim yun Taek memohon, tapi Kim Gu Seon minta maaf karena membuang waktu mereka. Meskipun Yi Geum benar-benar anak berbakat, tapi ia sudah berprinsip, ia tidak akan pernah mengambil murid yang berasal dari latar belakang politik.

Dong yi berkata saat ini, Yi Geum tidak punya guru untuk membimbingnya, kecuali anda. Apa guru tidak ingin mempertimbangkan ini dan membuat pengecualian untuk Yi Geum?

Kim Gu Seon menolak dan berkata ia menyesal karena Yi Geum tidak bisa mendapatkan guru tapi itu bukan urusan-nya.

Dong yi berkata ia mengerti dan minta maaf karena sudah mengganggu Kim Gu Seon, lalu ia mengajak Shim Yun Taek pulang.

Dong Yi meninggalkan rumah Kim Gu Seon. Shim Yun Taek menyesal, mengapa Dong yi menyerah begitu saja. Dong Yi berkata mana mungkin, kau tidak mengerti taktik-ku. Shim Yun Taek heran.

Dong yi berkata aku dijuluki Pungsan (kalau sudah menggigit tidak akan dilepaskan hahaha), jadi aku akan membuat Kim Gu Seon menjadi guru Yi Geum. Apa kau ingat, Liu Pai harus mengundang Kong Ming/Zhuge Liang (oh aku jadi ingat Cheng Xao Chiu) 3 kali sebelum Kong Ming setuju membantunya.

Shim Yun Taek tanya jadi anda ingin mengikuti jejak Liu Pai? Dong Yi berkata, dia tidak sebesar Liu Pai, apa 3 kali cukup untuk membujuk Kim Gu Seon, mungkin karena ini, ia akan menjadi orang paling menjengkelkan untuk Kim Gu Seon.

Dong yi melihat anaknya main2 dengan anjing. Dong yi lalu tanya : Apa kau tahu siapa Ban Gwan Da Ri sekarang ini?

Ny. Park pergi untuk menemui Ny. Yoon. Oh Tae Pung dengar dari anaknya kalau ibunya pergi menemui Ny. Yoon. Oh Tae Pung mengeluh, apa yang dipikirkan istrinya. Ia ingin menggunakan berita itu untuk mendapatkan keuntungan dari Jang Hee Jae, sekarang istrinya mendahuluinya.

Ny. Yoon jelas terlihat sangat terperanjat. Ny. Park membenarkan, kalau Sukjong memang terlihat disekitar kediaman Dong Yi dan mengenakan baju biasa dan menemui Pangeran Yi Geum. Ny. Yoon terperanjat, Ny. Park berkata hanya itu yang dia ketahui. Sukjong benar-benar merindukan Pangeran Yi Geum, bagaimanapun itu adalah putranya..lalu Ny. Yoon teriak memanggil pelayannya dan menyuruh Ny. Park segera meninggalkan kediaman-nya. Ny. Yoon marah besar.

Dong Yi menemui Ban Gwan Da Ri yang sekarang menjabat. Tapi Ban Gwan Da Ri itu berkata ia tidak menemui Yi geum. Dong yi tanya apa ada pejabat yang lain, ia tahu ada 2 orang pejabat Hanseong. Tapi pejabat itu berkata, saat ini posisi itu masih kosong. Ini membuat Dong Yi semakin bingung, siapa orang itu.

Sukjong bersama Seo Yong Gi dan ia mengulurkan dokumen pada Seo Yong Gi yang membacanya dan terkejut. Yang Mulia, apa ini adalah bukti yang sudah anda rahasiakan selama ini isinya? Sukjong membenarkan. Inilah mengapa memerlukan waktu lama untuk mengumpulkan semuanya.

Ny. Yoon tanpa konsultasi dengan anak-anaknya, menemui seseorang dan memberi uang padanya. Ny. Yoon minta orang itu segera melakukan perintahnya. Orang itu mengerti dan pergi.

Pelayan-nya cemas, apa kita tidak sebaiknya mengatakan ini dulu pada Jang Hee Bin, nyonya? Tapi Ny. Yoon berkata Hee Bin sudah terlalu pusing dengan kondisi kesehatan Putera Mahkota. Jadi tidak perlu menambah masalahnya. Ny. Yoon akan menyelesaikan sendiri masalah ini dan diam-diam menyingkirkan Choi Dong Yi.

Dong Yi mengantar Yi Geum tidur dan ia masih berpikir, siapa Ban Gwan Da Ri itu. Orang yang mendekati Yi Geum, apa dia dikirim oleh Chwi Seon Dang. Ia menepuk2 Yi Geum.

Seseorang melompati pagar Dong Yi. Dong Yi dengar suara mencurigakan dan mengira itu Bong Sang gung, maka ia tidak memeriksa. Dong Yi meniup lampu minyak dan bersiap tidur. Orang itu mengunci pintu dengan cangkul. Dong yi mendengar suara, apa ada orang diluar? Bong Sang gung?

Orang itu membuka pintu agar rekannya masuk dengan membawa obor. Mereka meletakkan jerami kering disekeliling rumah dan mulai membakarnya. Dong Yi bersiap tidur di samping Yi Geum, dan dia melihat asap..Dong Yi mencoba membuka pintu tapi ternyata terkunci dari luar dan ia teriak memanggil Bong Sang gung dan Ae Jung, tapi keduanya tidur pulas dan tidak dengar.

Dong Yi segera membangunkan Yi Geum, Geum Ah! Bangun! Geum Ah!
Dong Yi mendudukkan Yi Geum dan akhirnya anak itu mulai bangun, Ibu...tapi ia masih ngantuk.

Dong Yi : Geum Ah, buka matamu, kita harus segera lari dari sini segera, Geum Ah!
Yi Geum batuk2 karena sesak. Dong yi memberikan kain untuk menutup hidung dan mulut Yi Geum. Geum Ah?

Yi Geum tidak bisa bernafas. Dong Yi minta Yi Geum bertahan sebentar..Dong yi membuka pintu tapi ia terkejut, panas sekali.
Bong sang Gung dan Ae Jung akhirnya bangun dan teriak kebakaran !! Keduanya mencoba keluar tapi pintu dan jendela mereka dikunci dari luar.

Dong Yi berhasil membuka pintu dan mencoba membuka palangnya tapi apinya panas sekali dan Dong yi teriak minta tolong.

Yi geum sudah kehilangan kesadaran dan Dong yi panik sekali melihat anaknya mulai pingsan, Geum ah! Geum ah! sadarlah kau tidak boleh pingsan! Geum Ah!
Dong yi panik sekali dan ia juga mulai batuk2 karena sesak nafas.

Lalu Kapten yang sedang patroli datang dan teriak memanggil Dong yi, Yang Mulia!!
Mereka mendobrak pintu dan menyuruh pasukannya mengeluarkan Dong yi dan Yi Geum. Yang Mulia Sukwon! Cepat keluarkan Yang Mulia Sukwon dan Pangeran dari sini!

Pasukan masuk dan menggendong Yi Geum. Dong yi lari keluar, ia sangat mencemaskan Yi Geum yang pingsan dan berada di gendongan seorang prajurit. Geum Ah! kau tidak apa-apa!!
Kapten : Yang Mulia, anda baik2 saja?

Pasukan itu mencoba memadamkan api. Bong Sang gung dan Ae Jung juga keluar dan mencemaskan Yi Geum yang masih pingsan. Geum Ah! dia pingsan..Geum Ah!

Daejeon..

Sukjong terperanjat mendengar dari Kasim Han kalau kediaman Dong yi dibakar dan ia panik sekali. Bagaimana ini bisa terjadi?

Dong yi dan Yi Geum dibawa ke kediaman pribadi Raja untuk keamanan mereka. Dong Yi ingin tahu kondisi anaknya dari tabib yang merawat lukanya. Bagaimana Pangeran? Geum Ah! bagaimana dia? Aku harus pergi dan menemuinya.

Tabib dan Bong Sang gung mencegahnya, Yang Mulia, tangan anda terluka bakar dan anda harus merawat luka ini.

Dong yi sama sekali tidak memikirkan luka bakarnya dan minta tabib minggir, ia langsung pergi menemui Yi Geum.

Sukjong dan pengawalnya memacu kuda mereka ke kediaman pribadinya.

Dong yi masuk ke kamar Yi Geum dan anaknya sudah sadar, Yi geum duduk dan memberi salam pada ibunya. Tabib bergeser dan memberi salam pada Dong yi.

Dong yi langsung memeluk Yi Geum dengan lega, kau tidak apa-apa? Bong Sang gung juga mengikutinya, Pangeran?

Yi Geum : Ibu..
Tabib : Yang Mulia, harap tenang. Pangeran hanya sedikit shock dan tidak ada luka yang serius.
Dong yi lega dan memeluk Yi Geum lagi.

Sukjong tiba, ia langsung turun dari kuda dan lari ke dalam, mana Sukwon dan Hwang Ja?

Dong yi keluar dari kamar Yi Geum, ia masih kaget dengan kebakaran tadi dan berpikir siapa yang melakukan itu. Dong yi menenangkan diri dan baru melihat luka bakar di tangannya.
Tiba-tiba ..Sukjong berlari mendatanginya. Dong yi terperanjat melihat Sukjong.

Dong yi : Cheon Na..
Sukjong tidak bisa berkata apa-apa, ia jalan mendekati Dong yi dengan perlahan..
Dong yi : Cheon Na? bagaimana Yang Mulia bisa disini? Mengapa anda kesini?

Sukjong mendekat dan mengulurkan tangan menghapus air mata Dong yi, benarkah ..ini kau? Dong Yi? apa ini benar ..kau-lah yang berdiri di depanku..

Sukjong langsung memeluk Dong yi.
Dong Yi : Cheon Na?
Sukjong memeluk Dong Yi dengan erat dan Dong Yi terisak.

Jang Hee Bin sakit kepala. Jo Sang gung minta agar Jang Hee Bin istirahat. Lalu Yeong Sun memanggil dengan panik. Hee Bin terperanjat, malam-malam seperti ini, apa yang sudah terjadi. Jo Sang gung menyuruh Yeong Sun masuk dan tanya ada apa?

Yeong Sun berkata, sepertinya Baginda menemui Dong yi. Jang Hee Bin tertegun, apa katamu? mengapa Sukjong menemui Dong yi dan mengapa dia melakukan itu.

Yeong Sun dengan terbata lapor, kediaman Dong yi terbakar, kemudian ia sekarang ada di kediaman pribadi Raja dan..Baginda menemui Dong yi disana.

Jang Hee Bin membentak Yeong sun untuk mengatakan dengan jelas, ia tidak mengerti maksudnya. Mengapa Sukjong menemui Dong Yi dan apa artinya ini?

Di kediaman pribadi Raja, Sukjong duduk di samping Yi geum yang tidur nyenyak. Sukjong menyentuh wajah putranya dan merasa sedih, kenapa anaknya harus menderita seperti ini.

Dong yi merenung dan melihat tangannya yang sudah diobati dan diperban. Ia ingat kata-kata Kapten,
Dong Yi : Apa itu benar..dibawah perintah Baginda? Apa Baginda benar2 memerintahkan untuk menjaga kediaman-ku?
Kapten : Ya, itu benar, Yang Mulia..
Dong yi terkejut.

Kapten : Baginda ingin kami menjaga kediaman anda secara diam-diam tanpa diketahui siapapun untuk melindungi Yang Mulia Sukwon dan Pangeran. Jadi, sejak Yang Mulia meninggalkan istana 6 tahun lalu, tidak peduli kemanapun atau kapanpun Yang Mulia Sukwon dan Pangeran pergi, kami selalu mengawasi untuk melindungi anda berdua, insiden kebakaran ini benar2 adalah kelalaian kami dan diluar pengawasan kami. Akan menjadi bencana besar jika kami terlambat selangkah saja. Saya pantas mati untuk kelalaian ini..Kami mohon anda mengampuni kelalaian kami.

Sukjong keluar dan menemui Dong Yi, Sukjong meraih tangan Dong yi yang luka.

Sukjong : Pada akhirnya, aku masih saja memberi dan membawa bencana seperti ini padamu..dan membiarkan mereka datang dan melukaimu.
Dong yi tidak bisa menjawabnya.
Sukjong : Tidak peduli seperti apa, seharusnya aku selalu menjagamu bagaimanapun caranya. Aku tidak ingin kau dan Pangeran terluka.

Dong Yi : Bagaimana..Apa yang sebenarnya terjadi Yang Mulia? mengapa anda mengirim pasukan untuk memberikan..

Sukjong : Apa kau pikir mudah bagiku membuangmu? Apa kau pikir aku bisa melakukan itu dan sebaliknya, apa kau bisa melakukan itu padaku? Tidak sekejap-pun aku pernah meninggalkanmu, aku setiap hari berbicara dan bersama kalian, melihat Pangeran tumbuh, dengan hatiku, aku menghabiskan hari-hariku seperti itu.

Dong yi terharu.
Sukjong : Sekarang, tidak bisa lagi seperti ini, aku ingin melihatmu ada di depanku setiap saat dan aku ingin bisa memeluk Pangeran dengan lenganku.
Dong Yi : Yang Mulia?
Sukjong : Kembali ke istana..Dong yi, bersama dengan Pangeran dan kembali ke posisimu semula bersama anak itu.

Dong Yi : Cheon Na! Apa yang anda katakan? Anda ingin kami kembali ke istana?
Sukjong mengangguk.

Dong Yi : Yang Mulia, ini tidak mungkin, bagaimana kau bisa melawan perintah anda sendiri dan tidak mematuhi hal yang sudah anda perintahkan, apa anda tidak tahu apa akibatnya.

Sukjong : Apa kau tahu, bagaimana ini mungkin bagiku..untuk menahan selama ini untuk hal ini? Ini karena aku punya kesempatan untuk membalikkan keadaan, karena ini sudah lewat 6 tahun, dan aku bisa mencarimu dan anakku untuk kembali ke sisiku.

Dong yi : Yang Mulia? Sukjong menggenggam tangan Dong yi untuk menenangkannya.

Sukjong kembali ke istana dan ia terlihat marah. Ia minta Kasim Han memanggil Do Seong Ji, segera. Setelah Kasim Han pergi, Sukjong melihat cangkul yang digunakan untuk mengunci pintu rumah Dong yi. Sukjong terlihat murka.

Dewan Istana berkumpul semua dan partai Namin kasak kusuk, Sukjong pergi menemui Dong yi semalam, apa benar? Bagaimana ini, Sukjong melanggar perintahnya sendiri. Jang Mu Yeol hanya bisa menghela nafas.

Jang Hee Bin gelisah dan Jang Hee Jae datang lalu menenangkan Hee Bin, Sukjong sudah memberikan kesempatan bagi mereka untuk melenyapkan Dong Yi sekali lagi dan apa yang ditakutkan Hee Bin tidak akan terjadi.

Sementara itu Ratu Inhyeon minta Jung In Guk memeriksa masalah itu segera, Jung In Guk langsung pergi. Ahn Sang gung tanya apa masalah ini akan membawa bencana untuk Sukwon? Tidak kata Ratu, sebaliknya, Sukjong punya rencana dan alasan untuk melakukannya. Ratu Inhyeon yakin itu.

Sukjong menghadapi Dewan Istana.

Menteri Chua Sang : Kemarin malam, kami mendengar berita yang tidak menyenangkan dikatakan kalau Baginda..

Sukjong : Tunggu sebentar, sebelum membahas itu, Aku ingin menyatakan sesuatu pada semua pejabat di Dewan Istana. Bukan hal besar, ini mudah untuk dijadikan perintah tertulis tapi karena semua sudah berkumpul di balairung maka aku akan mengambil kesempatan ini untuk mengatakan pada kalian semua..mungkin semua sudah tahu kalau ada seorang Pangeran Kerajaan yang tinggal di rumah pribadi yang sudah berusia 7 tahun sekarang, kalian pasti tahu, pada usia itu, Pangeran Kerajaan harus masuk Jung Hak (sekolah khusus untuk keluarga Raja) untuk belajar, jadi aku akan menggunakan protokoler kerajaan untuk memanggil Pangeran dan ibunya Sukwon untuk kembali ke istana, agar Pangeran bisa menerima pendidikan di akademi Kerajaan yang menjadi haknya sebagai keturunan Raja.

Menteri Chua : Yang Mulia? Anda benar-benar ingin memanggil Yang Mulia Pangeran dan Sukwon kembali ke istana? Bagaimana bisa..

Sukjong : Aku belum selesai bicara..Chua Sang!!!

Dengan penuh percaya diri, Sukjong menunjukkan cangkul besi pada anggota Dewan istana.

Sukjong : Apa kalian tahu ini..semalam..tidak tahu siapa dia, mereka ingin mencelakai dan mengancam nyawa Sukwon dan Pangeran dengan membakar kediaman mereka dan mengunci pintunya..dengan cangkul ini!!! Jadi giliranku untuk bertanya pada Dewan Istana, aku jelas tidak pernah memerintah untuk menghukum mati Sukwon, tidak pernah memerintah bahwa Pangeran sebagai anggota Keluarga Raja tidak bisa mendapatkan pendidikan Istana tapi sebagai Pangeran yang adalah darah daging Raja dan juga hidup ibu kandungnya sekarang terancam tapi kalian semua menentang Sukwon dan Pangeran untuk kembali ke istana. Baik kalau demikian, bagaimana dengan ini, jika aku mengikuti petisi kalian dan membiarkan Sukwon dan Pangeran tetap tinggal di kediaman pribadi, jika kemudian terjadi lagi peristiwa yang akan mengancam nyawa mereka, saat itu apa aku bisa mengganti nyawa mereka dengan nyawa kalian Dewan Istana yang hadir disini sebagai gantinya karena kalian bertanggung jawab atas kematian mereka ?

Dewan Istana terdiam.
(wow..standing applaus to Sukjong...aku ngga keberatan dipimpin orang seperti dia hehehe)

Eun Geum lapor pada Jeong Sang Gung, apa Nyonya sudah mendengar kalau Sukwon akan kembali ke istana? Jeong Sang Gung sudah mendengarnya dan perintah Raja sudah sampai ke biro penyelidik internal. Jung Im berkata Baginda sudah menunggu kesempatan untuk bisa memanggil kembali Sukwon ke istana.

Yoo Sang gung membenarkan, ia tahu Dong Yi akan kembali ke istana suatu hari nanti. Shi bi berkata ia pikir Baginda sudah meninggalkan Dong yi. Semua anggota biro penyelidik senang karena Dong yi akan kembali.

Ratu Inhyeon mendengar berita itu dan ia sangat gembira.

Ratu : sepertinya ini persis seperti yang sudah kukatakan, bukankah aku pernah berkata suatu hari Cheon Na akan memanggil Sukwon kembali ke istana.

Shim Yun Taek : Seo Yong Gi sudah menanti saat ini, dan saya mendengar Seo Yong gi baru tahu niat Baginda beberapa saat yang lalu, Yang Mulia.

Ratu : Tapi, Chwi Seon Dang dan partai Namin tidak akan diam saja. Mereka pasti akan protes, jadi Partai Seoin harus maju membantu Sukwon.

Shim Yun Taek : Baik, Yang Mulia
Ratu : Aku benar2 ingin segera bertemu Sukwon, sekarang aku menunggu disini dan merasa tidak sabar.

Hwang Ju Shik dan Yeong Dal sangat gembira dan juga Bong Sang gung serta Ae Jung, kami akhirnya bisa kembali ke istana. Kedua anak buah Dong yi merasa Sukjong itu menakutkan, sampai2 sanggup menunggu begitu lama untuk kesempatan seperti ini.

Hwang Ju Shik mengucapkan terima kasih pada Bong Sang Gung karena tetap setia disisi Dong Yi selama ini. Yeong Dal bahkan memberi hormat secara resmi/berlutut pada Bong Sang gung dan juga Ae Jung sebagai ucapan terima kasih. Kedua pria ini sudah menjadi ayah dan kakak Dong Yi selama belasan tahun.

Seo Yong Gi ada di dalam bersama Dong yi dan ia heran ternyata Dong yi merasa cemas karena akan kembali ke istana.

Seo Yong Gi : Apa yang anda katakan? Apa anda takut kembali ke istana? Apa mungkin alasannya karena Pangeran..

Dong Yi : Hanya memikirkan Pangeran yang akan kembali ke istana, masalah apa yang harus ia alami, ini membuatku takut, Yeong Gam. Kau tahu benar, bagaimana potensi anak itu..

Seo Yong Gi : Jadi anda ingin menghindari itu, apa anda rasa masalah ini bisa dihindari? Bahkan di kediaman ini, anda tidak akan pernah menyembunyikan bakat Pangeran, akan tiba saatnya, semua akan tahu kemampuan luar biasa Pangeran lalu saat itu, akan mendatangkan bahaya untuk anda dan Pangeran.

Dong Yi : Aku mengerti, aku sadar bahaya itu Yeong Gam, aku tahu ini adalah takdir dan jalan anak itu sebagai Pangeran, mulai sekarang anak itu harus menghadapi semua masalah yang akan mendatanginya.

Dong yi keluar, Yi Geum lari mendatanginya, Ibu..Yi Geum memeluk ibunya, apa ini benar Ibu? Apa Ayah Raja benar memanggil ibu kembali ke istana? Apa benar aku bisa masuk ke istana?
Dong yi : Geum ah?
Yi Geum : Saya mendengar dari Bong Sang gung, saya bisa masuk ke istana. Ayah Raja sudah datang mencari ibu dan saya untuk kembali ke istana.

Dong yi memandang anaknya, apa kau sangat senang? kau bisa masuk ke istana ..apa kau senang karena itu?
Yi Geum senang sekali, Dong yi sadar betapa inginnya Yi Geum..bertemu ayahnya.

Yi Geum : Kemarin malam saya bermimpi, saya mimpi ayah Raja datang dan mengelus kepala dan menggenggam tangan saya, ketika saya bangun, ternyata hanya mimpi, saya sangat sedih, itu..
Dong yi terisak.
Yi Geum : sekarang saya akan bisa melihat Ayah Raja dengan jelas, benar kan?
Dong Yi menghapus air mata Yi geum dan memeluknya.

Chwi Seon Dang...

Jang Hee Jae tidak percaya, Sukjong memanggil kembali Sukwon dan Dewan istana tidak menentangnya, bagaimana ini bisa terjadi?

Jang Mu Yeol : Tapi, kami tidak punya alasan untuk menolak Pangeran masuk Jung Hak untuk pendidikannya, lagipula Baginda sudah mempertimbangkannya.

Jang Hee Jae : Inilah maksudku, mengapa ini harus terjadi sekarang..ketika Putera Mahkota sedang..
Jang Hee Bin terperanjat : Orrabuni? dan menghentikan kakaknya agar tidak mengatakan apapun mengenai putera Mahkota.
Jang Mu Yeol merasa curiga.

Jang Hee Bin : Katakan ini pada partai Namin, Cheon Na ingin mereka mempertaruhkan nyawa mereka sebagai jaminan dan katakan pada mereka aku juga berharap partai Namin mempertaruhkan nyawa mereka, apa kau mengerti?

Dong Yi memandang tang yi-nya dan ingat kata-kata Seo Yong Gi, apa Dong yi merasa masalah ini bisa dihindari? Dong Yi memikirkan Cha Cheon Soo dan memanggilnya, Orrabuni?

Di saat yang sama, Cha Cheon soo berdiri dan melihat ke arah Doseong.

Dong yi masuk ke kamar Yi Geum dan menyelimutinya lalu tersenyum melihat Yi Geum memegang erat sepatunya dan tersenyum dalam tidurnya. Jubah kerajaan Yi geum ada di samping kasurnya.

Dong yi akhirnya mengalah : Baiklah Geum ah, kita akan kembali ke istana dimana Ayah Raja-mu tinggal, kita akan kembali anak-ku. Anakku biarlah ibu menjagamu, apapun yang terjadi, badai seperti apapun, apapun masalah dan hambatan, semua itu akan ibu halangi. Ibu akan berada di depanmu.

Dong yi mengambil tangan Yi Geum dan bersumpah : Percayalah pada ibu..anakku, aku tidak akan pernah melepasmu, jika aku bisa menjagamu, jika aku bisa menyelamatkanmu, aku akan melakukan apapun, tidak peduli apapun konsekuensinya.

Paginya..Dong yi kembali ke istana. Dong Yi meninggalkan istana sendirian, sekarang kembali ke istana dengan rombongan besar.

Tandu berhenti dan pintunya dibukakan. Dong yi dan Yi geum keluar dari tandu mereka dan memandangi istana, semua orang menyambutnya.

Dong Yi tersenyum. Yi geum lari ke arah ibunya, Eomeoni!

Dong yi menggandeng tangan anaknya dan dia melihat ke istana.

No comments:

Post a Comment