Saturday, April 30, 2011

DONG YI EP 48

Dong Yi terperanjat.

Ratu Inhyeon : Jadi, mulai sekarang kau harus menurut dan mendengarkan apa yang akan kukatakan padamu Suk Ui, jika mungkin..Putera Mahkota yang sekarang tidak bisa meneruskan takhta...

Dong yi : Apa?
Ratu Inhyeon : Aku sekarang akan bertanya..apa kau mempercayai anak itu, Pangeran Yeoning, apa kau mau mendukung putramu menuju takhta sebagai penguasa negeri ini.

Dong Yi : Ratu Inhyeon! apa yang anda maksud? Mengapa anda tanya apa saya akan mendukung P. Yeonning menuju takhta, sebagai Penguasa negeri. Yang Mulia..ini ini..
Ratu Inhyeon : Suk Ui!

Dong Yi : Yang Mulia?
Ratu : Jadi aku tanya apa kau bisa mengijinkan P. Yeoning menjadi Raja negeri ini?

Dong Yi shock : Yang Mulia, ini tidak mungkin bagaimana P. Yeoning bisa menjadi..
Ratu : P. Yeoning adalah keturunan dari darah Baginda, jadi dia seorang Pangeran Kerajaan negeri ini Suk Ui, tidak ada alasan mengapa dia tidak bisa naik tahta..Suk Ui.

Dong yi : Tapi sekarang sudah ada Putera Mahkota dan dengan situasi sekarang, bagaimana Yang Mulia bisa mengatakan ini?

Ratu Inhyeon : Bukankah aku sudah berkata jika kemungkinan Putera Mahkota Yun tidak punya pilihan maka dengan keadaan seperti ini, jika itu terjadi, apa keputusanmu?

Dong Yi : Dalam keadaan apa yang membuat Putera Mahkota tidak punya pilihan untuk meneruskan takhta dan ada apa sebenarnya, Yang Mulia? Apa yang sebenarnya anda maksud sehingga sampai pada kesimpulan seperti ini.

Tapi Ratu Inhyeon belum bisa menjelaskannya.

Jang Hee Bin resah, ia marah sekali. Si Gang Won adalah tempat yang hanya untuk Putera Mahkota belajar, bagaimana mereka bisa mengijinkan anak yang dilahirkan Suk Ui, P. Yeoning juga belajar di sana.

Jang Hee Bin tahu ini strategi Ratu Inhyeon untuk menggoyahkan Putera Mahkota dengan memanfaatkan P. Yeoning anak Dong Yi. Ratu Inhyeon ingin menyingkirkan Putera Mahkota dan membuat P. Yeoning naik takhta.

Jang Mu Yeol berkata masuknya P. Yeoning ke dalam Si Gang Won memang tidak menyenangkan tapi kalau ini dikatakan sebagai alasan untuk menyingkirkan Putera Mahkota sepertinya terlalu berlebihan.

Jang Mu Yeol : Ini hanyalah masalah kecil yang tidak akan menggoyahkan Putera Mahkota.

Jang Hee Bin marah, masalah kecil? Tapi Jang Hee Bin tidak memberi penjelasan, ia hanya menekankan kalau Si Gang Won adalah tempat belajar Putera Mahkota dan bagaimana bisa ada Pangeran lain yang datang untuk belajar di sana.

Jang Hee Bin tanya apa Jang Mu Yeol tidak bisa melihat niat tersembunyi Ratu Inhyeon. Apapun yang terjadi kita tidak boleh mengijinkan P. Yeoning menginjakkan kakinya ke Si Gang Won, apa kau sudah mengerti? Jang Mu Yeol mengangguk.

Jang Mu Yeol meninggalkan kediaman Hee Bin dan ia heran, Hee Bin sudah keluar batas. Jang Mu Yeol merenung, apa sebenarnya yang salah dengan Putera Mahkota? Jang Mu Yeol teringat ketika Jang Hee Jae berkata untuk menunda pernikahan Putera Mahkota dan berkeras agar Jang Mu Yeol mengikuti perintahnya.

Jang Mu Yeol mulai meragukan Jang Hee Bin.

Hee Bin berkata pada kakaknya kalau Ratu Inhyeon pasti sudah tahu kondisi Putera Mahkota, ia pasti tahu sesuatu tentang Putera Mahkota Yun.

Jang Hee Jae berkata kalau Ratu Inhyeon hanya menebak saja. Tapi Hee Bin berkata kalau soal Si Gang Won ini memang sengaja dilakukan oleh Ratu Inhyeon, dimana itu adalah tempat yang khusus untuk Putera Mahkota belajar, lalu mengapa Ratu mengusulkan P. Yeoning masuk ke Si Gang Won?

Hee Bin yakin ini dilakukan untuk berjaga-jaga, bagaimana jika Putera Mahkota tidak bisa meneruskan takhta, maka Ratu akan memberikan kesempatan untuk P. Yeoning agar bisa menerima pendidikan Kerajaan untuk mengganti Putera Mahkota.

Hee Bin : Temukan perawat yang menghilang itu, kita harus tahu seberapa banyak yang diketahui Ratu mengenai penyakit Putera Mahkota Yun.

Jang Hee Jae menenangkan adiknya, saya sudah mengirim orang untuk mencari perawat itu. Tolong jaga kesehatan anda, agar tidak sakit.

Hee Bin : Semua ini benar-benar membuatku gila, sejak Dong yi dan anaknya kembali ke istana, aku tidak bisa tidur sekejap saja.
Jang Hee Jae : Yang Mulia..

Sukjong sedang bersama P. Yeoning dan ia senang sekali punya anak jenius. Sukjong mengetes anaknya tentang isi Doktrin atau Jung Ryong, salah satu dari 4 buku klasik, yang terdiri dari Analek Kong Hu Cu, Ta Xue, dan Buku Meng Tzi.

P. Yeoning menyebutkan satu kalimat dari Doktrin dan berkata kalimat itu adalah inti Doktrin dari pengarangnya. Sukjong lalu tanya apa artinya.

P. Yeoning : Ja Sa (Tzu Ssu atau Zi Si, cucu Kong Hu Cu, yang menyusun buku Doktrin atau Doktrin Ajaran tengah/ Jung Ryong atau Cung Yung) mempertimbangkan kalau kebenaran dalam doktrin adalah perintah tertinggi. Tapi sudah lama tidak ada diantara manusia. Orang yang mengikuti ajaran ini ada dalam tugas/kewajiban dan tidak boleh meninggalkannya. Orang yang berkuasa itu berhati-hati, guru yang lemah lembut dan tidak semena-mena dengan yang lebih lemah.

Mereka selalu melakukan apa yang seharusnya dilakukan sesuai status mereka di dunia. Bahkan pria dan wanita biasa dapat menjalankan ajaran dalam kehidupan sehari-hari, selama ajaran itu tidak melebihi kemampuan mereka.

Sukjong senang sekali dan memuji Yeoning, kau benar..lalu Sukjong tanya apa P. Yeoning mempelajari ajaran klasik sendiri?

Sukjong memuji Yeoning dan berkata pada Do Seong Ji, apa kau mendengarnya? P. Yeoning belajar sendiri dan ia menguasai Ta Xue dan Doktrin.

Do Seong Ji membenarkan, P. Yeoning benar-benar jenius Yang Mulia, saya tidak pernah melihat ini sepanjang hidup saya sebelumnya.

Sukjong berkata kepandaian P. Yeoning benar-benar anugerah langit. Putera Mahkota Yun menghadap Sukjong di Daejeon. Sukjong menyambut anaknya.

P. Yeoning juga membungkuk memberi hormat pada kakaknya. Sukjong minta Putera Mahkota Yun duduk dan ia memuji Putera Mahkota saat Chaek Rae. Putera Mahkota sudah melakukan dengan sangat baik. Itulah mengapa aku memanggilmu, untuk memujimu.

Putera Mahkota mengucapkan terima kasih pada Raja. Sukjong merasa senang dan ia berkata Putera Mahkota Yun sangat cerdas dan adikmu juga sama luar biasanya, Sukjong merasa bahagia.

Do Seong ji membenarkan, Yang Mulia sungguh beruntung karena kedua Pangeran benar-benar sangat hebat.
Sukjong tertawa, ia setuju.

Dong yi merenung dan memikirkan kembali kata-kata Ratu Inhyeon, apa yang membuat Putera Mahkota Yun tidak bisa meneruskan takhta yang dimaksud Ratu Inhyeon itu? sungguh kata-kata yang mengerikan.

Sukjong terkejut mendengar dewan istana berkumpul di balairung untuk protes. Do Seong Ji membenarkan, mereka protes dan menolak P. Yeoning memasuki Si Gang Won, tempat Putera Mahkota belajar.

Sukjong menemui mereka dan mendengarkan protes partai Namin. Mereka merasa P. Yeoning tidak pantas memasuki Si Gang Won dan mendapat pendidikan yang sama dengan Putera Mahkota.

Sukjong : Berapa kali harus kukatakan pada kalian? ini bukan hanya akan bermanfaat bagi P. Yeoning tapi juga demi Putera Mahkota Yun.

Partai Namin tetap tidak merasa itu pantas.
Sukjong : Apa salahnya Putera Mahkota belajar bersama adiknya yang juga memiliki kepandaian yang luar biasa dan bukankah itu akan sangat bermanfaat bagi Putera Mahkota yang akan bisa memiliki rekan belajar yang bagus. Mengapa P. Yeoning tidak bisa menjadi rekan belajarnya?

Jang Mu Yeol beralasan mencampurkan seorang anak Yanban dan Pangeran untuk menjadi teman belajar adalah masalah yang berbeda, ini bisa menggoyahkan posisi Putera Mahkota.

Sukjong : Kau sudah kelewat batas! Bagaimana mungkin hal ini bisa mengancam posisi Putera Mahkota, beraninya kalian berkata omong kosong.

Dong yi menerima Seo Yong Gi dan berkata ia mengerti permohonan dewan istana, aku pikir itu normal.

Dong yi juga berpikir tidak tepat jika P. Yeoning masuk ke Si Gang Won untuk belajar.

Seo Yong Gi berkata kalau Baginda sudah memutuskan dengan sepenuh hati akan memberikan yang terbaik untuk masa depan P. Yeoning.

Dong Yi mengerti itu dan ia tahu ini dari hati Sukjong yang ingin memberikan cinta dan kasih sayang untuk anaknya tapi kami baru saja kembali ke istana dan Dong Yi tidak ingin menimbulkan kekacauan untuk Sukjong karena kami.

Dong yi menghadap Sukjong di Daejeon. Sukjong tetap tidak akan mundur dan menarik keputusannya.

Dong yi merasa cemas. Yang Mulia?
Sukjong : Selama 6 tahun lalu, aku tidak melakukan apapun untuk anak itu, apakah salah aku ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak itu?

Dong yi : Tapi ini melibatkan Putera Mahkota Yun, Yang Mulia.
Sukjong : Aku tidak pernah berpikir kau juga akan mengatakan ini.
Dong yi : Yang Mulia?
Sukjong : Aku pikir ini akan bermanfaat untuk Putera Mahkota.

Dong yi : Yang Mulia sangat tulus mengenai ini, saya tahu itu dan mengerti anda ingin memberikan yang terbaik untuk P. Yeoning dan Putera Mahkota Yun. Tapi, masalahnya ada di Si Gang Won, saya mohon Yang Mulia mempertimbangkan.

Sukjong : Lalu bagaimana dengan P. Yeoning ? Anak itu harus mendapatkan guru yang terbaik.
Dong Yi : P. Yeoning sudah memiliki Yun Han Kim Gu Seon, Yang Mulia.
Sukjong menggeleng, Kim Gu Seon adalah orang yang tidak akan mengubah pendiriannya dengan mudah.
Dong yi menghela nafas.

Kim Gu Seon melihat sekeliling, ia berkata P. Yeoning tampaknya tidak datang, ah akhirnya rumah ini bisa tenang dan damai. Tapi P. Yeoning tidak lama muncul dan mengejutkan Kim Gu Seon. Karena Yeoning membawa kain kotor. Apa yang anda lakukan?

P. Yeoning berkata ia baru saja selesai membersihkan ruangan Kim Gu Seon. Karena itu kotor sekali. Kim Gu Seon kaget.

P. Yeoning berkata orang yang berkuasa harus berada di tempat yang indah, bagaimana Guru bisa tinggal di lingkungan yang kotor dan berantakan seperti itu.

Kim Gu Seon tidak bisa menjawab. P. Yeoning berkata ibunya ingin aku mengikuti contoh dan ajaran Kim gu seon, ini membuatku sangat cemas. P. Yeoning menggeleng-gelengkan kepalanya dan Kim Gu Seon jadi geli melihatnya.

P. Yeoning belajar dan menyebutkan kalimat dari buku Meng tzi, Berada di rumah yang luas di dunia, berada di tempat yang benar di dunia, dan berjalan di jalan yang agung di dunia, kalau orang itu menginginkan jabatan, dan melakukan yang ia pelajari demi kepentingan orang banyak, itu adalah kakarteristik orang yang besar.

Kim Gu seon berkata P. Yeoning berisik. P. Yeoning menjawab kalau begitu saya akan mempelajarinya dalam hati saja. Kim Gu seon kelihatan-nya mulai menyukai P. Yeoning.

Kim Gu Seon : Sepertinya Yang Mulia Pangeran suka belajar.
P. Yeoning : Ya, Guru, bagi saya bisa belajar adalah saat paling membahagiakan.
Kim Gu Seon : Apa tujuan anda belajar sedemikian rajin?
P. Yeoning : Apa?
P. Yeoning : Apa tujuannya..bukankah agar kita bisa membagikan pengetahuan kita untuk orang lain, Guru?
Kim Gu seon : Membagikan pengetahuan pada orang lain?

P. Yeoning : Ya, ibu saya selalu berkata ..jika seseorang dianugerahi dengan kemampuan dari langit maka sebagai balasannya itu adalah kehendak langit agar orang itu menanamkan kemampuannya untuk kebaikan umat manusia, jadi pengetahuan bukan hanya untuk saya sendiri, jadi seseorang harus terus mengejar pengetahuan itu agar bisa membagikannya dengan mereka yang miskin dan termajinalkan yang tidak bisa mendapatkan pengetahuan. Saya mengatakan apa yang dikatakan ibu saya.

Kim gu Seon : ck!ck! Ck! lebih baik mengajarimu bagaimana mengisi perutmu, ibu anda mengatakan perkataan yang agung seperti itu, saya takut dengan masa depan Yang Mulia Pangeran.

P. Yeoning : Apa? mengapa? mengapa anda berkata anda mencemaskan saya?
Kim Gu seon diam saja. Pangeran Yeoning bingung, Guru?

Sementara itu Sukjong mengingat kata2 Dong yi dan ia memutuskan sesuatu. Sukjong memanggil Kasim Han, dan memerintah untuk bersiap, ia ingin pergi ke suatu tempat.

Ternyata Sukjong pergi ke pondok Kim Gu Seon! Kim Gu Seon kembali ke pondoknya dan melihat Sukjong mencangkul tanahnya. Kim Gu seon heran, siapa orang ini.

Kim Gu Seon : Siapa kau dan kau sedang apa disini?
Sukjong mendekati Kim Gu Seon. Oh! Anda pasti Yun Han..senang bertemu anda, jadi seperti inilah anda..
Kim Gu Seon : Kau siapa? Apa yang kau lakukan disini?

Sukjong : Aku adalah ayah yang ingin memasukkan anak-nya dibawah pengajaran-mu, jadi aku datang untuk membantumu mencangkul lahan untuk cocok tanam.

Kim Gu seon : Apa yang coba kau lakukan?

Pangeran Yeoning datang dan melihat ayahnya, ia memanggil Sukjong, Ah Ba Mama!
Sukjong : Oh ya Pangeran Yeoning!
Pangeran Yeoning segera mendatangi Sukjong dan membungkuk memberi hormat. Kim Gu Seon terperangah, jika pria ini ayah P. Yeoning maka dia adalah...

Kim Gu Seon : Jika demikian, maka anda pastilah..
Sukjong : Aku adalah Raja
Kim Gu Seon : Cheon Na??

Kim Gu Seon langsung berlutut di depan Sukjong, ia shock, Yang Mulia, ampuni saya, saya tidak mengenali anda.

Sukjong : Tidak apa-apa, tolong berdiri, cepat..
Sukjong bahkan mendekat untuk membantu Kim Gu Seon berdiri, ia berkata benar-benar susah menemuimu, jadi seperti inilah kau..

Sukjong masuk ke pondok Kim Gu seon. Kim Gu Seon berkali-kali minta maaf. Sukjong berkata tidak perlu, ini karena keberuntungan Suk Ui dan P. Yeoning. Tapi Kim Gu Seon tetap minta maaf dan ia heran mengapa Baginda tidak sejak awal mengatakan siapa dia.

Sukjong : Karena aku tidak datang sebagai Raja. Aku datang sebagai ayah bagi anak-ku. Aku tahu Suk Ui sudah datang menemuimu dan dengan tulus memintamu menjadi guru bagi P. Yeoning. Hari ini, aku datang dengan alasan yang sama, memintamu mengambil-nya sebagai muridmu.

Kim Gu seon terkejut, Cheon Na?

Sukjong : Sekarang P. Yeoning sudah ada disini dan ada di luar. Kau sudah melihat potensi dan kemampuan anak itu. Anak itu memang luar biasa dan aku berharap ia dibimbing oleh guru terbaik, jadi aku datang dan memintamu dengan tulus. Aku tahu orang seperti apa kau ini, dan aku tidak akan memaksamu untuk menjadi pejabat tapi tolong kau bisa mempertimbangkan posisi sebagai pembimbing anakku. (hahaha..dipaksa jadi pejabat? yang benar saja, kalau di negara ini..semua memaksakan diri jadi pejabat hahaha..padahal banyak yang tidak pantas sebagai pejabat. Benar2 langka Kim Gu Seon ini, salut.)

Kim Gu Seon : Jika mengenai masalah itu, saya minta maaf karena sudah membuat anda membuang waktu anda untuk datang ke sini, Cheon Na.

Sukjong : Apa..Yun Han?
Kim Gu Seon : Ini karena saya sudah ..memutuskan dan bertekad untuk menjadi guru Yang Mulia Pangeran.

Sukjong : Menjadi gurunya? Kau sudah memutuskannya?
Kim Gu Seon : Ya, inilah mengapa saya berkata sudah membuat anda menyia-nyiakan waktu anda datang ke sini.

Sukjong tertawa, kau ini.. Sukjong terlihat lega.

Sukjong, Dong yi, dan Yeoning jalan bersama. Ketiganya mengenakan baju bangsawan biasa dan terlihat sangat santai.
Dong yi senang sekali mendengar kalau Yun Han bersedia menerima P. Yeoning sebagai muridnya.

Sukjong berkata itu karena Sang Raja sendiri yang sudah datang ke pondoknya. Masakan dia menolaknya? Dong yi terkejut, benarkah?
Yeoning senang sekali, Ah Ba Mama..jadi guru benar2 menerima saya sebagai murid?
Sukjong : Itu benar, Geum Ah..ayahmu ini demi dirimu, berhasil mendapatkan guru untukmu.
Pangeran Yeoning terlihat senang sekali.

Dong Yi : Yang Mulia, mengapa anda harus datang sendiri?
Sukjong menarik Dong yi dan berbisik, sebenarnya aku hanya membual. Apa? Dong yi terbelalak. Sukjong berkata kalau Yun Han sudah memutuskan menerima Geum Ah sebelumnya, tapi sebagai Raja negeri ini, masa aku tidak bisa melakukan sesuatu, paling tidak di depan anak ini, aku bisa menyombongkan diri.

Dong yi tidak percaya : Cheon Na! Keduanya tertawa, mereka jalan dan Sukjong melihat kedai minum tempat favorit mereka, eh lihat! tempat itu tidak berubah, lalu ketiganya duduk di kedai.

Sukjong senang, dulu mereka hanya berdua saja di sini, tapi sekarang bisa kesini bersama anak kita. Sukjong lalu mengajak Yeoning minum. Geum-ah ayo kita kesana dan minum dengan Ayah.

Dong yi kaget, apa, minum?
Sukjong berkata tentu saja, dalam keluarga bukankah biasa ayah minum bersama anak lelakinya?

Dong yi : Tapi Yang Mulia..P. Yeoning baru berusia 7 tahun, ia masih anak-anak.
Yeoning : Tapi ibu, bukankah ibu berkata padaku kalau usia 7 tahun sudah pantas menjadi pria?
Dong yi : Geum ah, tapi itu..
Sukjong : Aigoo..aigoo, bagus nak. Kepandaian siapa yang kau warisi?

Dong yi mengeluh. Sukjong memanggil ibu pemilik kedai, disini Ju Meo!

Yeoning melihat hidangan yang dimejanya dan heran, ayah makan ini juga?
Sukjong berkata tentu saja, dan ini karena ibumu, aku pikir karena ibumu maka aku benar2 bisa melakukan banyak hal yang tidak pernah kulakukan sebelumnya, aku berlari..memanjat tembok..

Dong Yi menyela, Yang Mulia, saya yang memanjat tembok ..
Sukjong memberi isyarat, diam..
Yeoning terpesona : Oh! Ayah berkata bisa memanjat tembok..

Sukjong membenarkan. Dong Yi geli, ya ampun bagaimana bisa berkata omong kosong..Geum ah sebenarnya..
Sukjong mengalihkan perhatian..hei..hei lihat ada apa disana..diam! jangan berkata lagi, ini perintah Kerajaan!

Dong yi tidak puas, mengapa anda selalu mengatakan "ini perintah kerajaan" di saat seperti ini, Yang Mulia!
Dong Yi : Geum ah..jangan percaya jika ayahmu membual, apa kau mengerti?
Sukjong : Ibumu benar-benar pintar membual.
Ketiganya jadi tertawa bersama, sama sekali tidak ada yang mengira mereka adalah keluarga Raja.

Sementara dari kejauhan, Kasim Han, Bong Sang gung dan Ae Jung melihat ketiganya dengan bahagia.

Sebaliknya, Hee Bin sangat gelisah. Jo Sang gung datang dan mengingatkan ini sudah malam dan sudah waktunya istirahat.
Hee Bin belum ingin tidur, tapi ia juga tidak bisa hanya duduk dan menunggu, ia sangat gelisah.

Di kediaman Ratu, Ahn Sang gung meminta Jung Geum keluar istana untuk mengirim surat, kau harus sangat hati-hati. Jung Geum mengerti dan pergi.

Ratu Inhyeon tanya tentang Jung Geum. Ahn sang gung berkata kalau Jung Geum sudah meninggalkan istana. Ratu mengingatkan agar tetap waspada dalam setiap gerakan mereka. Ahn Sang gung berkata Jung geum itu pintar dan tidak akan ada masalah.

Tiba-tiba Ratu Inhyeon merasakan dadanya sakit sekali. Ahn Sang gung cemas, Yang Mulia? apa anda baik-baik saja?
Ratu : Aku tidak apa-apa, jangan cemas.

Ahn Sang gung : Ini karena penyakit lama ketika tinggal di luar istana, akhirnya akan membuat anda menderita.
Ratu : Ya sepertinya demikian, kalau ingat saat itu, aku menderita secara fisik dan emosional. Dan bisa bertahan sampai sekarang, bisa dikatakan keajaiban.

Ahn Sang gung : Tapi Yang Mulia..akhir-akhir ini penyakit anda terlihat semakin parah.
Ratu : Tidak perlu cemas, aku masih punya kekuatan untuk bertahan.

Ratu Inhyeon : Aku menjadi Ratu sampai sekarang aku merasa aku belum mencapai apapun. Jadi aku memutuskan akan melakukan satu hal untuk keluarga Raja sebelum aku meninggal. Meskipun aku merasa menyesal dan sedih, jika masalah ini terbukti benar, bahkan demi Putera Mahkota Yun, masalah ini harus dibukakan. Putera Mahkota harus diganti.

Diluar, beberapa orang mengikuti Jung Geum.

Jang Hee Jae menemui Hee Bin dan berkata ada yang aneh di kediaman Ratu Inhyeon. Ratu sudah mengirim stafnya Jung Geum untuk keluar istana, apa mungkin perawat itu disembunyikan Ratu? Jika benar, maka Jung Geum akan membawa kita pada perawat itu.

Hee Bin minta agar hati-hati, jangan sampai kita masuk dalam jebakan mereka, siapa tahu itu siasat untuk memancing kita. Jang Hee Jae mengerti, sebelum kami yakin maka kami tidak akan bertindak, dan hanya mengawasi saja, tidak akan membuat mereka curiga.

Hee Bin : Pastikan masalah ini tidak akan pernah diungkapkan, atau kalau tidak Putera Mahkota Yun tidak akan bisa naik takhta. Jang Hee Jae meyakinkan adiknya.

Pelayan Ny. Yoon datang dan lapor kalau ia sudah mendapatkan tanggal kelahiran Pangeran Yeoning/ Saju. Ny. Yoon membaca surat itu dan tanya apa kau sudah mengatur pertemuan sesuai perintahku? Pelayan-nya mengiyakan.

Saju atau mandarin-nya Ba Zi : empat pilar takdir.

Ny. Yoon mendatangi seorang peramal. Ny. Yoon berkata kalau ia dengar peramal itu ahli dalam membaca ramalan wen Wang. Peramal itu mengamati Ny. Yoon.

Ny. Yoon menyerahkan catatan kelahiran P. Yeoning pada peramal itu, tolong lihat ini dan katakan padaku apa artinya. Peramal itu melihat sekilas catatan kelahiran Pangeran Yeoning lalu melemparkan kertas itu ke atas meja. Ny. Yoon kaget, apa maksudmu?

Wen Wang Gua adalah diagram 6 sisi yang mencatat konsep 5 elemen, logam, kayu, air, api dan tanah. Biasa untuk melihat nasib seseorang.

Ny. Yoon tanya apa artinya?
Peramal : Meskipun aku membacanya, akan tidak berguna, lebih baik anda pergi, Nyonya.
Ny. Yoon : Apa?
Peramal : Tidak akan lama lagi kematian akan tiba, tidak akan ada gunanya membaca ini.
Ny. Yoon : Kematian? siapa yang kau maksud?

Peramal itu diam saja. Lalu berkata tidak akan lama, segera saja api yang Nyonya mainkan akan membalik dan membakar anda.

Ny. Yoon : apa? Api?
Peramal : Api yang anda mainkan akhir-akhir ini
Ny. Yoon terperanjat : Bagaimana kau tahu mengenai itu?
Peramal itu diam saja.

Dong Yi pergi ke rumah sakit istana karena mencemaskan Ratu Inhyeon, ia tanya pada Tabib istana apa mereka punya usul bagaimana pengobatan Ratu. Ternyata diagnosanya tidak baik dan membuat Dong Yi semakin cemas.

Dong Yi bertemu Jeong Sang gung dan Jung Im yang juga mengkhawatirkan Ratu. Dong yi membenarkan, dia dengar akhir-akhir ini Ratu terkena serangan (jantung) terus, sepertinya Ratu mencemaskan kondisi keluarga Raja sehingga mengabaikan kesehatan-nya sendiri.

Dong Yi merasa saat ini Ratu Inhyeon merahasiakan sesuatu yang memiliki resiko. Jung Im heran, resiko? Dong yi berkata Ratu Inhyeon ingin mengatakan sesuatu padaku tapi Ratu mempertimbangkan resiko yang mungkin akan membahayakanku, jadi ia merahasiakan masalah itu dariku.

Dong Yi minta Jeong Sang gung dan Jung Im membantu menyelidiki apa sebenarnya ini. Jika ini terus berlanjut akan ada hal tidak baik pada Ratu Inhyeon. Jeong Sang Gung mengerti.

Ny. Yoon gelisah dalam tidurnya dan ia terbangun dengan teriak : Tidak! Ny. Yoon mendapat mimpi buruk dan ia ingat kata-kata peramal, tidak akan lama maka api yang anda mainkan akan membakar anda.
Ny. Yoon : Tidak, tidak bisa, aku tidak akan mati seperti itu. Ny. Yoon teriak memanggil pelayannya dan minta agar memanggil orang yang membakar rumah Dong yi waktu itu.

Oh Ho Yang mabuk dan berdiri di depan pondok Dong yi yang terbakar, ia meratap, suatu hari nanti kau pasti akan jadi milikku.

Ny. Yoon menemui pembakar rumah itu, ia menyuruh mereka mencari kambing hitam, cari orang dan bunuh dia, buatlah seperti bunuh diri dan letakkan catatan bunuh diri di mayatnya, buat dia menjadi pembakar rumah itu. Setelah kalian membereskan orang itu kalian pergi meninggalkan Doseong, dan jangan pernah kembali ke Doseong lagi. Orang itu mengerti dan mengambil surat bunuh diri itu dan pergi.

Ny. Yoon menjebak Oh Ho Yang sebagai pembakar rumah Dong yi. Jika mereka menjadikan Oh Ho Yang sebagai kambing hitam pembakar rumah Dong Yi, maka insiden kebakaran ini akan menghilang tanpa kecurigaan.

Ny. Park menunggu putranya pulang, ini sudah sangat malam. Oh Tae Pung berkata anaknya pasti mabuk di suatu tempat, bagaimana aku bisa memiliki anak tidak berguna seperti dirinya. Istrinya berkata Oh ho Yang adalah keturunan Oh Tae Pung.

Oh Tae Pung berkata lain kali biar anak itu disebut anakmu saja. Ia mengeluh, Sukjong bisa mendapat anugrah yang langka, keturunan-nya jenius semua, tapi aku benar2 sial mendapat Oh ho Yang sebagai anakku, ini semua salahmu. Ny. Park tidak mau kalah, dia yang sial karena memiliki pria2 yang tidak berguna.

Oh Ho Yang jalan terhuyung-huyung karena mabuk. Para pembakar rumah mengepung Oh Ho Yang dan segera mengikat Oh Ho Yang dan membawanya pergi. Pembakar rumah itu menampar Oh ho Yang dan meletakkan surat bunuh diri itu di tubuh Oh Ho Yang. Lalu memerintah anak buahnya untuk menggantung oh Ho Yang.

Oh Ho Yang teriak, tolong! tolong aku, para pembakar rumah itu bersiap menendang bangku yang digunakan oleh Oh Ho Yang untuk berpijak.

Tiba-tiba seorang pria mengenakan topi mirip pemimpin Geumgae datang menolong, ternyata dia Cha Cheon Soo! woo...Sementara Oh ho Yang berusaha bertumpu pada jarinya dan menahan bangku itu. Cha Cheon soo menghadapi para pembakar hanya dengan 2 tongkat dan mengalahkan mereka. Hei ternyata Cha Cheon Soo masih hebat hore...!! Cha Cheon soo menebas tali yang mengikat Oh Ho Yang.

Cha Cheon Soo tanya apa yang terjadi? Oh Ho Yang mengucapkan terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawanya. Lalu Oh Ho Yang mengenali wajah Cha Cheon Soo, kau sepertinya tidak asing, dimana aku pernah melihatmu sebelumnya?

Cha Cheon Soo membuka topinya dan berkata kemungkinan kita bertemu di istana. Oh Ho Yang kaget, kau Cha Cheon soo...

Dong Yi lari dan ia berhenti sejenak untuk bernafas dan berkata Orrabuni..Dong yi gembira sekali, ia dengar Cha Cheon soo kembali ke Doseong.

Sementara itu, Seo Yong gi sama terkejutnya saat mendengar dari Shim Yun Taek kalau Cha Cheon Soo sudah kembali.

Shim Yun Taek berkata kalau Cha Cheon Soo dipromosikan sebagai Pejabat Do Sa di Uigyeombu. Seo Yong Gi berkata ini berita bagus untuk Suk Ui. Han Jang Bu dan Hwang Jung Gu juga bersorak mendengar ini.

Cha Cheon Soo masuk ke Uigyeombu dengan disambut upacara militer. Kemudian Cha Cheon Soo menghadap Sukjong dan mengenalkan dirinya dengan jabatan barunya. Sukjong menyambut Cha Cheon Soo dan merasa senang.

Cha Cheon Soo meninggalkan Daejeon. Dong yi bersama rombongan bergegas ke Daejeon dan berseru memanggil Cha Cheon Soo, Orrabuni!!

Cha Cheon soo berseru Yang Mulia! Dong yi hampir tidak percaya bisa melihat Cha Cheon Soo, Orrabuni..dan menggenggam tangan Cha Cheon Soo.

Apa anda selama ini baik-baik saja, Yang Mulia? Dong yi tidak percaya, bagaimana bisa Orrabuni, bagaimana kau bisa kembali ke sini?
Cha Cheon Soo menjelaskan, Baginda memanggil saya kembali untuk melindungi anda Suk Ui dan juga Pangeran Yeoning, agar saya ada di sisi anda untuk melindungi anda.

Dong Yi menangis karena bahagia, Orrabuni!

Ae Jung mengejar P. Yeoning yang lari ke Bo Gyeong Dang untuk menemui Cha Cheon Soo. Yang Mulia! jangan lari cepat-cepat, anda bisa terluka..
P. Yeonging : Ibu..
Ae Jung : Yang Mulia..
Dong yi memanggil anaknya, Geum ah! P. Yeoning melihat Cha Cheon soo yang tampak terkejut melihatnya, ia tanya pada Dong Yi, Yang Mulia..anak ini adalah..

Dong yi membenarkan, ya anak ini adalah Pangeran Yeoning. Cha Cheon soo berlutut di depan P. Yeoning. Dong yi menyuruh Yeoning memberi salam. Geum-ah..ayo beri salam, orang ini adalah..
P. Yeoning : Saya tahu siapa dia ibu..Apa anda adalah Paman/ Wei Su Bu?

Cha Cheon soo terharu. Yeoning langsung menubruk dan memeluk Cha Cheon Soo, Paman! Ini membuat Cha Cheon soo tertegun, Yang Mulia?
P. Yeoning : Saya P. Yeoning, apa paman mengenali saya?

Cha Cheon soo : Ya Yang Mulia, tentu saja..lalu Cha Cheon soo mengeluarkan surat2 dari kantungnya, ini semua adalah surat Yang Mulia yang anda tulis dan kirim untuk saya. Saya menyimpannya selama ini dan tidak membuangnya.
P. Yeoning senang sekali, Paman! Cha Cheon Soo gembira, coba lihat kau sudah tumbuh dengan sangat baik. Kau sudah besar. Cha Cheon Soo tertawa gembira melihat P. Yeoning.

Dong yi dan Cha Cheon soo di Bo Gyeong Dang. C

Dong yi : Kau sudah dibuang di tempat yang sangat jauh dan sunyi, sendirian dan kesepian, kau pasti sangat menderita, Orrabuni..
Tidak kata Cha Cheon soo, bagaimana anda bisa mengatakan saya kesepian dan sendirian, Yang Mulia..bisa membaca surat2 Anda dan P. Yeoning, membuat setiap hari merasa seperti bersama anda berdua. Saya tetap berharap, suatu hari bisa kembali ke sisi Yang Mulia, itu memberikan kekuatan untuk bertahan selama ini. Lagipula setelah ini, saya tidak akan membiarkan anda berdua mengalami pengalaman yang mengerikan lagi.

Dong yi : Orrabuni..
Cha Cheon soo : Jadi percayalah pada saya, tunggulah sebentar lagi, tidak akan lama, saya pasti tidak akan membiarkan mereka hidup dibawah langit yang sama seperti anda dan P. Yeoning.
Dong yi mengangguk.

Putera Mahkota Yun jalan-jalan dan ia merasa depresi dengan penyakitnya, apa sebenarnya penyakitku, mengapa harus dirahasiakan. Lalu Putera Mahkota Yun mendengar suara lalu ia melihat ke atas, ternyata P. Yeoning ada di atas pohon :)

Yeoning melompat turun dari pohon dan memberi salam pada kakaknya. Putera Mahkota Yun terpana melihat Yeoning bisa melompat dari pohon yang begitu tinggi. Itu tinggi sekali. Yeoning tanya ada apa dengan pohon..tiba2 ia mendengar suara Hwang Ju shik dan Yeong Dal yang mencarinya. Ketiganya ternyata sedang main petak umpet.

Putera Mahkota Yun kelihatan geli dan berkata jadi itulah mengapa kau bersembunyi di atas pohon, jadi mereka akan sulit mencarimu. Putera Mahkota Yun berkata kalau P. Yeoning mau main petak umpet, kau tidak seharusnya memanjat pohon, karena itu berbahaya.

P. Yeoning berkata tidak apa-apa Yang Mulia, saya ahli memanjat pohon. Lalu suara Hwang ju Shik dan Yeong Dal semakin mendekat.

P. Yeoning minta kakaknya menyembunyikan-nya, lalu Yeoning langsung sembunyi di balik punggung Putera Mahkota Yun. Hwang ju shik dan Yeong Dal menemukan Putera Mahkota Yun, keduanya kaget dan memberi hormat. Keduanya mencoba mengintip di balik punggung Putera Mahkota Yun, dan Putera Mahkota Yun berbalik mengikuti arah Hwang Ju shik dan Yeong dal, sehingga Yeoning tidak ketahuan. ^_^

Setelah Hwang ju shik dan Yeong Dal pergi, Putera Mahkota Yun berkata pada Yeoning, sudah aman.

P. Yeoning senang sekali dan ia berterima kasih pada kakaknya karena membantunya. Putera Mahkota Yun : Kau senang sekali ya?
P. Yeoning : Iya, bahkan Yang Mulia juga pasti tidak ingin tertangkap dan ketahuan.

Putera Mahkota Yun membenarkan. P. Yeoning berkata karena Putera Mahkota Yun sudah membantunya, maka ia memberikan kurma Cina sebagai gantinya. Ia memetiknya dari pohon.
Putera Mahkota Yun : Kau ingin aku menerimanya?

Kurma Cina (ang cao, biasa dijual kering di toko obat Cina, bisa jadi manisan atau bumbu masak. Di Korea biasa dimasukkan ke Samgyetang atau sup ayam ginseng.)

P. Yeoning : Iya, buah ini sudah matang dan rasanya sangat manis, Yang Mulia.

Putera Mahkota Yun sedikit ragu-ragu, dan P. Yeoning merasa Putera Mahkota tidak akan menerimanya, jadi dia berpamitan dan akan pergi.
Tapi Putera Mahkota Yun berkata ia akan menerima kurma cina itu, lalu mengambil buah itu dari tangan Yeoning.

P. Yeoning lalu lari pulang. Putera Mahkota Yun melihatnya dan tersenyum geli. Ia menyukai Yeoning.
Putera Mahkota Yun selama ini kesepian dan sakit-sakitan, ia jadi terhibur dengan kehadiran Yeoning.

Jang Hee Jae shock ketika mendengar cerita ibunya, Ny. Yoon mengaku pada anaknya, ia mengirim orang untuk membakar kediaman Dong yi dan kebakaran itu adalah perbuatannya.

Jang Hee Jae terkejut : Ibu!
Ny. Yoon : Aku melakukan ini demi Yang Mulia Hee Bin, sebelum Suk Ui dan Pangeran punya kesempatan kembali ke istana, aku pikir aku akan menyingkirkan mereka dengan caraku sendiri.

Jang Hee Jae : Apa ibu tahu bagaimana situasi sekarang, meskipun kita mati, tidak akan membantu masalah ini, mengapa kau mengatakannya padaku?

Ny. Yoon : Aku juga tidak akan membayangkan kalau masalahnya akan menjadi seperti ini, insiden ini justru memberikan kesempatan Suk Ui kembali ke istana, lagipula insiden ini justru berbalik menyerangku.

Jang Hee Jae : Yang Mulia Hee Bin sudah gelisah dan stress karena penyakit Putera Mahkota Yun, jika tindakanmu diketahui Hee Bin, akan terjadi bencana.

Ny. Yoon : Hee Jae, dibandingkan dengan ini, ada yang lebih serius lagi.
Jang Hee Jae : Lebih serius?
Ny. Yoon : Peramal itu sudah mengatakan..bukan hanya aku yang akan mendapat bencana.
Jang Hee Jae : Apa?
Ny. Yoon : Darah akan segera tercurah di istana dan peramal itu mengatakan kalau tempatnya ada di Chwi Seon Dang.

Jang Hee Jae murka dan mencari si peramal. Ia mengancam akan memotong lidah si peramal karena bicara omong kosong, ia mengarahkan pedang ke leher peramal itu, tapi peramal itu tidak takut dengan ancaman Jang Hee Jae.

Peramal : Turunkan pedang anda Yeong Gam, ini tempat suci.
Jang Hee Jae : Tutup mulutmu! hari ini aku akan membayarmu dengan lidahmu karena sudah bicara ngawur.

Peramal : Jung Jong? Apakah kediaman Ratu adalah segalanya bagi kalian..Yeong Gam?
Jang Hee Jae : Apa?
Peramal : Bukankah itu yang paling ingin anda ketahui..
Jang Hee Jae mundur selangkah, apa maksudmu dengan berkata seperti ini?

Peramal : Malam ini, lebih baik anda tidak meninggalkan rumah anda atau kalau tidak anda bisa memilih beberapa orang yang cakap untuk membantu anda.

Jang Hee Jae semakin bingung, apa katamu..apa katamu? aku tanya apa maksud kata-kata mu itu??

Jung Geum meninggalkan istana sekali lagi, ia menutupi kepalanya dengan jubah. Jung Geum diikuti oleh pembunuh yang dikirim Jang Hee Jae. Jung Geum bertemu seorang wanita yang juga mengenakan jubah.

Lalu pembunuh itu memutuskan untuk menyergap mereka dan menyerang wanita itu yang mereka pikir adalah perawat istana itu, Jung Geum terperanjat.

Ternyata itu jebakan, orang dengan jubah itu bukan perawat istana, tapi tentara yang menyamar dan pasukan berpanah menyergap para pembunuh itu, tidak lama tempat itu dikepung oleh pasukan kerajaan.

Jang Hee Bin mendengar dari Jang Hee Jae kalau usaha mereka menangkap perawat istana yang menghilang itu sudah ketahuan. Jang Hee Jae tidak bisa bicara lagi dan Jang Hee Bin shock.

Ratu Inhyeon berhasil mengalahkan Hee Bin.

Dong yi datang dan ingin menghadap Ratu Inhyeon, tolong umumkan kedatangan-ku.

Jang Hee Bin tidak percaya Ratu Inhyeon menggunakan taktik seperti itu untuk menjebak pembunuh bayaran mereka.
Jang Hee Bin : Jadi memang benar Ratu Inhyeon sudah menyembunyikan perawat istana itu, berarti Ratu Inhyeon sudah tahu apa yang terjadi. Dan ia hanya menunggu bukti yang kuat.

Jang Hee Bin terpana.

Dong yi menghadap Ratu Inhyeon, Ratu berkata sekarang, waktunya sudah tiba Suk Ui, waktu yang kubutuhkan untuk mengatakan padamu apa yang aku ketahui.
Dong yi : Yang Mulia?
Ratu Inhyeon dengan terengah-engah: Tapi sebelumnya..aku ingin tahu jawabanmu, mengenai jika mungkin Putera Mahkota yang sekarang tidak bisa meneruskan takhta..

Dong Yi terperanjat, Ratu melanjutkan, apa kau bersedia atau tidak mendukung putramu Pangeran Yeoning naik takhta sebagai Penguasa negeri ini..
Dong yi : Yang Mulia, mengapa anda harus berkata seperti ini..

Ratu Inhyeon : Tidak lama, istana akan mengalami badai lagi, dan ini akan menggoncangkan istana. Kejadian yang tidak pernah terjadi sebelumnya di istana, yaitu ..mengganti Putera Mahkota penerus takhta.
Dong Yi tidak percaya, Yang Mulia..apa kata anda, mengganti Putera Mahkota?
Ratu Inhyeon biarpun kelihatan sangat pucat, ia dengan pasti menjawab : Benar..

Ratu Inhyeon : Dan katakanlah ini terjadi, maka Pangeran Yeoning dan keturunannya akan menjadi orang yang duduk di takhta tapi jika Pangeran Yeoning gagal menduduki Takhta sebagai Putera Mahkota ini berarti saat itu dia tidak akan bisa hidup.

Dong yi ngeri.

Ratu Inhyeon : Ini politik..ini adalah intrik di istana, jadi aku ingin tahu jawabanmu mengenai masalah ini, karena kemungkinan akan membawa Suk ui dan juga Pangeran Yeoning dalam masalah dan membahayakan nyawa kalian, itulah mengapa aku memohon, apakah kau bisa berjanji padaku untuk bertahan dalam intrik ini bagaimanapun caranya? Tidak peduli apa arti dan konsekuensinya, Suk Ui dan Pangeran Yeoning akan bertahan di dalam istana ini dan kemudian menjadikan anak itu sebagai Raja.

Dong Yi : Yang Mulia!

Dong Yi pucat pasi dan keluar meninggalkan kediaman Ratu. Ratu Inhyeon merenung sejenak dan berkata ia akan pergi ke Chwi seon Dang.

Jang Hee Bin keluar untuk memberi salam pada Ratu Inhyeon. Ratu : aku punya perasaan kalau kau ingin mendengar dan bertanya padaku tentang sesuatu, makanya aku datang.

Jang Hee Jae duduk di depan Peramal itu dan sekarang dengan suara memohon, ia ingin tahu apa ada yang bisa mereka lakukan untuk membalik keadaan ini, karena Peramal sudah mengatakan tidak ada yang bisa mereka lakukan.

Peramal berkata : Itu tergantung Jung Jong Mama. Ratu Inhyeon-lah yang akan menentukan apakah mereka akan mati atau tidak.

Jang Hee Jae heran, bagaimana bisa tergantung Ratu Inhyeon. Peramal itu diam. Jang Hee Jae terus mendesaknya.

Ratu Inhyeon mengeluarkan tanda pengenal, ini adalah tanda pengenal anak buah Jang Hee Jae yang sekarang ada dalam tahananku.

Ratu : Tapi sebelumnya, aku juga tahu alasan mengapa kau ingin sekali menangkap perawat itu dan juga tahu apa alasan yang ingin kau sembunyikan.

Jang Hee Bin : Apa anda datang untuk memeras saya dengan ancaman itu dan mengatakan omong kosong ini?

Ratu : Kau terlalu memujiku, aku tidak kesini untuk memerasmu, tapi aku memberimu kesempatan, jadi kau harus pergi sendiri dan mengaku semuanya pada Cheon Na dan menerima apapun konsekuensinya, lagipula aku tidak melakukan ini demi dirimu tapi demi Putera Mahkota Yun, ini untuk menyiapkan jika kebenarannya akan terungkap dan semua tahu, ini akan membuat Putera Mahkota Yun trauma. Aku tidak akan menunggu, jadi..

Jang hee Bin : Tidak, saya tidak akan melakukannya, saya pasti tidak akan melakukannya.

Ratu : Hee Bin!

Jang Hee Bin : Anda ingin saya pergi dan mengatakan segalanya, apa yang harus diakui? Apa hanya karena tanda pengenal dan seorang perawat? Tidak Yang Mulia, anda tidak punya bukti kuat untuk membuktikan apapun.

Ratu Inhyeon : cukup Hee Bin! Berapa pelanggaran lagi yang kau perlukan sampai semuanya ini berhenti, sampai kapan kau ingin menyembunyikan masalah ini dari Cheon Na.

Jang Hee Bin teriak : Yang Mulia, orang yang bersalah adalah anda Yang Mulia! Menggoyahkan posisi Putera Mahkota akan membuat goncangan pada negara ini, ini yang harus anda ketahui.

Ratu Inhyeon : Hee Bin!

Jang Hee Bin : Pangeran Penerus takhta negeri ini..hanya ada satu orang, orang yang bisa menjadi Raja di negeri ini adalah Putera Mahkota, dan kenyataan ini tidak akan pernah berubah!

Ratu Inhyeon : Tidak..kau salah, ya itu bisa dan akan diubah!! Itu pernah terjadi sebelumnya.
Jang Hee Bin : Apa kata anda?
Ratu Inhyeon memperingatkan : Jika kau terus menyembunyikan kebenarannya, dan memilih menghindar maka akhirnya kau akan bersalah pada Cheon Na.

Jang Hee Bin teriak : Cukup..cukup!!

Ratu Inhyeon : Lagipula sebagai ibu kandung Putera Mahkota Yun, kau juga bersalah pada putramu, apa kau tidak tahu, meskipun Putera Mahkota adalah anak yang kau lahirkan, tapi dia juga adalah keturunan Ratu jadi aku tidak akan membiarkan kebenaran ditutup, kau sudah menipu Cheon Na, menipu Putera Mahkota Yun, dan menipu rakyat negeri ini, ini semua adalah perbuatanmu.

(Putera Mahkota Yun adalah anak Ratu Inhyeon secara resmi karena Ratu Inhyeon adalah Istri Resmi Sukjong, sementara Jang Hee Bin hanyalah selir, demikian juga P. Yeoning, tapi dalam sejarah, Ratu Inwon-pengganti Inhyeon sangat menyayangi Yeoning, ia juga sayang dengan Yun tapi lebih sayang pada Yeoning)

Ratu Inhyeon : Jadi ingat apa yang sudah kukatakan padamu, aku tidak akan menunggu lama.

Jang Hee Bin termangu dan terengah-engah. Ratu Inhyeon benar2 tampak berkuasa di saat-saat akhirnya.

Ratu Inhyeon meninggalkan Chwi Seon Dang dan kena serangan jantung lagi. Ahn sang gung sangat cemas, Ratu mengatur nafasnya dan minta rombongannya pergi (jadi ingat QSD ep 62, sayang tidak ada Al Cheon yang memanggilkan tandu..).

Eun Geum dan Shi Bi melihat rombongan Ratu dan heran bukankah itu Ratu? Yoo sang Gung juga melihat Ratu meninggalkan Chwi Seon Dang, ia heran apa yang dilakukan Ratu malam2 di chwi Seon Dang?

Jang Hee Bin murka dan Jo sang gung tampak sangat khawatir, Hee Bin terus saja berkata ia tidak akan membiarkan ini dan berkata Ratu Inhyeon tidak boleh dibiarkan hidup. Jo sang gung terkejut.

Jang Hee Jae menegaskan pada peramal : kami harus menghabisi Ratu Inhyeon agar bisa bertahan, apa ini benar? Peramal itu membenarkan.

Ratu Inhyeon duduk di kediaman-nya dan terlihat sudah mengambil keputusan.

Jang Hee Bin duduk sendirian di kediaman-nya.

Dong yi menunggu Cha Cheon soo, ketika kakaknya datang, ia langsung mengatakan apa yang dikatakan Ratu Inhyeon.

Dong yi : Sepertinya ada yang aneh dan sangat mengkhawatirkan pada Putera Mahkota Yun, Orrabuni. Jadi Ratu Inhyeon sudah memutuskan agar Pangeran Yeoning menggantikan kedudukan Putera Mahkota sebagai Pangeran penerus takhta.

Cha Cheon Soo terkejut. Dong yi ketakutan, karena jika masalah ini tidak terkendali, maka Pangeran Yeoning akan terancam nyawanya.

Dong yi bertekad, aku harus menjaga anakku, apapun yang terjadi dan konsekuensinya, aku harus menjaganya, jadi Orrabuni, kita harus pertama mencari tahu apa pernyataan Ratu Inhyeon itu benar, juga apa kegiatan Chwi Seon Dang, kau harus menyelidikinya.

Cha Cheon Soo : Ya, saya mengerti Yang Mulia

Dong Yi keluar dan ia tanya pada Bong Sang gung dimana P. Yeoning, ia ingin bertemu Yeoning. Jeong Sang Gung dan Jung im datang, Dong Yi heran kenapa kalian datang malam2?

Jeong Sang Gung lapor kalau Ratu Inhyeon mengunjungi Chwi Seon Dang kemarin dan Yoo sang gung yang melihatnya. Jung Im merasa aneh apa yang dilakukan Ratu Inhyeon malam2 di Chwi Seon Dang dan juga Ratu sangat pucat. Ia tidak kelihatan sehat.

Dong yi menuju ke Daejojeon. Ahn Sang gung memberi salam. Dong yi tanya aku dengar, Ratu berkunjung ke Chwi Seon Dang semalam, apa benar?

Ahn Sang gung membenarkan, saya hanya tahu kalau Jung Jong Mama ingin pergi dan berdiskusi dengan Hee Bin Mama

Dong yi lalu minta kedatangannya diumumkan. Ahn sang gung mengumumkan : Jung Jong Mama..Suk Ui Mama disini dan ingin menemui anda. Tidak ada jawaban dari dalam.

Ahn Sang Gung mengulang kembali, Yang Mulia! Suk Ui Mama disini, Yang Mulia?

Dong Yi langsung masuk, Yang Mulia, saya Suk Ui apakah saya boleh masuk?

Dong Yi sampai ke dalam dan terperanjat dengan yang terjadi di depannya. Ratu Inhyeon terbaring tidak bergerak di tempat duduknya. Jung Jong Mama! mama!

Dong yi bergegas mendekat dan mengangkat Ratu Inhyeon yang tidak sadarkan diri, Ahn Sang gung bergegas masuk, Jung Jong Mama!

Dong Yi : Yang mulia pingsan..
Ahn Sang gung langsung teriak, panggilkan Tabib istana!! Apa ada orang..Panggil Tabib Istana segera!!

Dong Yi terus menggoyang-goyang Ratu Inhyeon, Saya mohon, Yang Mulia Ratu..saya mohon bukalah mata anda! Yang Mulia! Yang Mulia!!

Dong yi panik sekali.

No comments:

Post a Comment